Kiprah Internasional Mahasiswa Indonesia di Ulang Tahun CSU

Oleh : Winston, HI Binus 2016,

Perayaan Ulang Tahun Universitas Cheng Shiu (CSU) ke-48 yang jatuh pada tanggal 9 November 2013, merupakan sebuah kesempatan dan pengalaman berharga dalam hidup saya, Winston, sebagai salah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang melakukan program pertukaran pelajar (student exchange). Saya bersama dengan teman Indonesia lainnya berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam perayaan CSU dengan memperkenalkan tarian tradisional sajojo maupun tarian modern. Adapun penuturan dari profesor Tai WanPing bagian international office CSU yang menyatakan bahwa terdapat nuansa baru dalam perayaan ulang tahun CSU kali ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nuansa baru tersebut terlihat dari kehadiran para tamu undangan,baik dosen maupun mahasiswa yang berasal dari berbagai negara seperti Indonesia, Thailand, China, dll. Hal ini tentunya memberikan warna baru dan menjadi langkah awal CSU untuk menjadi universitas berkelas internasional.

Persiapan Menuju Kesuksesan

Sudah merupakan hal yang lumrah bahwa persiapan merupakan kunci meraih kesuksesan. Persiapan matang inilah yang pada akhirnya menghantarkan kesuksesan pada penampilan kami (mahasiswa Indonesia) di pesta ulang tahun CSU. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa persiapan kami tersebut tidak terlepas dari berbagai kesulitan yang ada. Menurut pandangan saya pribadi, setidaknya terdapat tiga kesulitan utama yaitu miskomunikasi akan konsep acara, penentuan lagu serta keterbatasan ide gerakan. Dari ketiga hal tersebut, miskomunikasi konsep acara dengan international buddies CSU-lah yang merupakan kesulitan terbesar. Secara garis besar, hal ini terjadi lantaran kurangnya informasi dari kedua belah pihak, baik international buddies maupun kami, mahasiswa Indonesia. Sejak awal, international buddies ingin memperkenalkan organisasinya tersebut dalam rangkaian acara ulang tahun CSU dengan menari bersama mahasiswa Indonesia, yang otomatis menggunakan tarian modern. Sebaliknya, kami, mahasiswa Indonesia sejak awal telah merencanakan penampilan solo maupun kolektif yang bertemakan Indonesia, yang otomatis menggunakan tarian tradisional. Masalah ini pun terselesaikan dengan kesediaan international buddies (Shayne dan Matthew) untuk menari bersama mahasiswa Indonesia bertemakan Indonesia dengan menggabungkan tarian tradisional dan tarian modern.

Penampilan Mahasiswa Indonesia di Ulang Tahun CSU

Gugup dan tegang, itulah perasaan yang mampu menggambarkan keadaan kami, mahasiswa Indonesia dan international buddies sebelum tampil di pesta ulang tahun CSU. Bagaimana tidak? panggung besar tersebut setidaknya diperhatikan oleh ratusan orang yang pastinya siap mentertawakan ketika melakukan sebuah kesalahan. Terlepas dari itu, hal yang membuat saya dan teman-teman lainnya (khususnya mahasiswa Indonesia) bangga ialah penampilan kami ditonton oleh Kajur HI Binus sendiri, Mas Tirta dan para petinggi CSU. Maka, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak menampilkan yang terbaik. Singkatnya, pembukaan awal diawali oleh tarian tradisional NTT, Kathleen, yang selanjutnya dibarengi oleh tarian sajojo dan tarian modern (menggunakan lagu Indonesia). Penampilan tersebut diakhiri dengan pemberian hormat ke Sang Merah putih, yang dilatarbelakangi oleh bendera nasional Taiwan. Suasana haru dan bahagia terpancar dari wajah kami setelah mendengarkan tepuk tangan yang meriah dari para pengunjung.

Terdapat segudang pelajaran berharga yang dapat dipetik dari pengalaman ini, tetapi salah satu hal yang paling penting bagi saya ialah mengenai sebuah persiapan matang, yang mana menurut Peter Urs Bender sendiri, “persiapan yang sempurna dapat mencegah penampilan yang buruk”.

 

Mahasiswa Binus dalam Ulang Tahun CSU
Mahasiswa Binus dalam Ulang Tahun CSU
Mahasiswa Binus bersama Dr. Tirta Nugraha Mursitama
Mahasiswa Binus bersama Dr. Tirta Nugraha Mursitama