Partisipasi Dosen HI Binus dalam Peringatan KAA di Yogyakarta

Salah satu Faculty Member Jurusan Hubungan Internasional Binus University, Geradi Yudhistira mengikuti “Bandung Conference and Beyond: Rethinking International Order, Identity, Security, and Justice in A Post-Western World” yang diadakan di UGM pada tanggal 8-10 April 2015. Acara ini merupakan acara konferensi ilmiah akademik yang dipadukan dengan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Menteri Retno Membuka Konferensi Bandung Conference and Beyond
Menteri Retno Membuka Konferensi Bandung Conference and Beyond (photo: voa-Indonesia)

Acara ini dibuka dengan keynote speech dari Ibu Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi yang memberikan pidato mengenai relevansi KAA dalam hubungan internasional kontemporer. Menlu Retno menilai jika saat ini perlu ada langkah nyata dari masing-masing negara peserta KAA untuk membentuk kembali solidaritas di antara negara-negara di Asia dan Afrika seperti yang pernah tertuang dalam Dasasila Bandung. Selain Menlu Retno, Professor Hubungan Internasional dari American University, Prof. Amitav Acharya memberikan keynote speech mengenai sejarah KAA.

 

Geradi Yudhistira sedang Mempresentasikan Makalahnya
Geradi Yudhistira sedang Mempresentasikan Makalahnya

Dalam konferensi itu, Geradi mempresentasikan makalahnya mengenai “Indonesia’s Role Revitalize: the Indonesia’s Role among South-South Countries”. Dalam makalahnya, Geradi berpendapat bahwa salah satu sarana untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional adalah dengan memperkuat kerjasama Selatan-Selatan. Dengan segala kapabilitas yang ada seperti 1) legitimasi sejarah, 2) pengalaman terbaik, dan 3) posisi Indonesia dalam ekonomi politik dunia, maka hal tersebut merupakan modal yang sangat baik untuk mengembalikan posisi Indonesia di antara negara-negara Selatan.Partisipasi HI Binus dalam konferensi ini menunjukan komitmen HI Binus dalam membangun ilmu Hubungan Internasional di Indonesia. HI Binus mensejajarkan diri dengan institusi lainnya yang sudah lebih awal berdiri dalam diseminasi ide dan formulasi keilmuwan.