Mahasiswa HI Binus Pertanyakan Program Pengentasan Kemiskinan World Bank

Mahasiswi HI Binus Ayu Tiara Mareta bertanya kepada Presiden World Bank
Mahasiswi HI Binus Ayu Tiara Mareta bertanya kepada Presiden World Bank

Pada tanggal 21 Mei 2015 mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara berkesempatan menghadiri kuliah tamu bersama Presiden World Bank Dr. Jim Yong Kim di Ruang Senat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba. Dalam kuliah tamu yang berjudul Promoting Opportunity and Prosperity in East Asia ini, Dr. Kim membahas isu kemiskinan dan kesejahteraan mitra kerjanya, khususnya Indonesia. Selain itu Dr. Kim juga sempat membahas secara singkat tentang Asian Infrastructure Investment Bank sebagai salah satu mitra World Bank dalam pembangunan infrastruktur di Asia.

Jpeg
Paparan dari Presiden World Bank
Jpeg
Mahasiswa HI Binus berforo bersama mahasiswa dari Universitas lainnya

Dalam sesi kuliah tau ini, Dr. Kim menyampaikan bahwa World Bank sangat berkomitmen dalam merespon isu kemiskinan dan kesejahteraan yang terjadi pada mitra kerjanya, sehingga World Bank memiliki dua tujuan fundamental yang dicapai melalui pendekatan yang komprehensif. Tujuan pertama adalah mengakhiri tingkat kemiskinan akut melalui upaya-upaya tepat sasaran dalam mengurangi kemiskinan. Selanjutnya, tujuan kedua yang ingin dicapai ialah terwujudnya kesejahteraan yang merata dengan cara meningkatkan pendapatan, memperbaiki standar kehidupan dan mengurangi tingkat ketidaksamarataan.

Adapun dalam kesempatan ini, Dr. Kim juga menyampaikan apresiasinya terhadap pemerintahan Indonesia yang telah berhasil mengambil tindakan-tindakan tepat sasaran untuk menanggulangi isu kemiskinan dan kesejahteraan ini, yaitu pengurangan angka kemiskinan dengan cara mendukung pembangunan ekonomi dan bahkan mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat korban bencana alam, terlepas dari beberapa tantangan yang masih harus dihadapi oleh Indonesia.

Selain itu, beliau juga percaya bahwa Indonesia mampu menjadi aktor yang mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan di luar teritori Indonesia (dalam konteks ini ialah kawasan Asia Timur) dikarenakan Indonesia merupakanbeacon of prosperity and equality?

Kemudian, pada saat membuka sesi tanya jawab, pertanyaan tidak hanya dilontarkan oleh tamu namun juga oleh mahasiswa/i diantaranya dari Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara. Salah satu pertanyaan dari mahasiswa Universitas Bina Nusantara ialah peran yang dapat dilakukan Indonesia untuk membantu menyukseskan program World Bank untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, mengingat bahwa Indonesia merupakan salah satu emerging powers. Dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam dan manusia yang potensial untuk meningkatkan perkembangan ekonomi.

Salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan ialah upaya peningkatan perekonomian yang sejalan dengan pendidikan yang merata bagi masyarakat. Oleh karena itu World Bank berharap agar kerjasama dengan Indonesia di banyak bidang seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, energi bahkan disaster management dapat berjalan dengan lancar dan mendapat respon serta dukungan yang baik dari pemerintah, masyarakat, hingga generasi muda.