Taiwan–Southeast Asia Relations Increased After the Establishment of Semi-Official Institutions

Rangga Aditya dalam EATS Conference 2016

Rangga in the 13th EATS Conference

Because Southeast Asia is the closest region to Taiwan, the Taiwanese government recognizes the importance of having relations with the countries of the region. However, the One China Principle imposed by the mainland Chinese government becomes a constraint against the development of relations between Taiwan and the Southeast Asia countries. On the other hand, investment and assistance provided by Taiwan help bring economic benefits to the Southeast Asia countries. Therefore, the two sides have been trying to maintain these relations in various forms.

One Faculty Member of Bina Nusantara University International Relations Department, Rangga Aditya, found that the Taiwan-Southeast Asian relations improved after the related countries established semi-official institutions (SOIs). He expressed his opinion in the 13th EATS Conference in Prague, Czech Republic, on March 30-April 1, 2016. Rangga’s opinion was supported by the analysis of the total agreements and domestic institutions involved in Taiwan-Southeast Asia cooperation, where most Southeast Asia countries successfully established comprehensive cooperation in various fields when the cooperation was initiated by SOIs. Rangga further argued that the success of SOIs is because of interest, understanding, and efforts which were in sync in the SOIs themselves. In addition, the SOIs played a role as front-liner and signatory parties to any treaty/agreement, also as liaison offices to the relevant domestic institutions to facilitate the opportunities of agreement between Taiwan and the Southeast Asia countries.

The EATS Conference is an annual conference organized by the European Association of Taiwan Studies (EATS), which imposes a double blind review for each speaker paper received. The 13th EATS  Conference aimed to expand knowledge about Taiwan and also to enrich the discipline of Taiwan Studies. A total of 65 Taiwan Studies scholars from various countries participated in this conference.


 

Hubungan Taiwan–Asia Tenggara Meningkat Setelah Adanya Institusi Semi-Resmi

Karena Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling dekat dengan Taiwan, pemerintah Taiwan mengakui pentingnya memiliki hubungan dengan negara-negara kawasan tersebut. Akan tetapi, Prinsip Satu Tiongkok (One China Principle) yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok daratan memberikan kendala bagi perkembangan hubungan antara Taiwan dan negara-negara Asia Tenggara. Di sisi lain, investasi dan bantuan yang diberikan oleh Taiwan membawa manfaat ekonomi bagi negara-negara Asia Tenggara. Oleh karena itu, kedua belah pihak masing-masing berusaha untuk mempertahankan hubungan tersebut dalam berbagai bentuk.

Salah seorang Faculty Member Departemen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Rangga Aditya, berpendapat bahwa hubungan Taiwan–Asia Tenggara meningkat setelah negara-negara terkait membentuk institusi semi-resmi (semi-official institution/SOI). Ia menyampaikan pendapatnya ini dalam 13th EATS Conference di Praha, Republik Ceko, pada 30 Maret–1 April 2016. Pendapat Rangga didukung analisisnya dari total kesepakatan dan institusi domestik yang terlibat dalam kerja sama Taiwan–Asia Tenggara, di mana sebagian besar negara Asia Tenggara berhasil membangun kerja sama yang luas di berbagai bidang saat kerja sama ini diprakarsai oleh hubungan semi-resmi. Rangga lebih jauh berpendapat bahwa keberhasilan SOI adalah karena tujuan, pemahaman, dan usaha yang sinkron dalam SOI sendiri. Selain itu, SOI berperan sebagai front-liner dan juga pihak penanda tangan setiap perjanjian yang disepakati, serta sebagai kantor penghubung ke lembaga domestik terkait untuk memfasilitasi peluang-peluang kesepakatan antara Taiwan dan negara-negara Asia Tenggara.

EATS Conference adalah konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh European Association of Taiwan Studies (EATS), yang memberlakukan blind review ganda untuk setiap paper pembicara yang diterima. 13th EATS Conference tahun ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan tentang Taiwan serta untuk memperkaya disiplin Studi Taiwan. Total 65 cendekia Studi Taiwan dari berbagai negara berpartisipasi dalam konferensi ini.

Foto bersama panitia dan pembicara 13th EATS Conference

Foto bersama panitia dan pembicara 13th EATS Conference