Ketua Jurusan HI Binus: Militerisasi Natuna Penting Terkait Kemelut Laut Tiongkok Selatan

Jokowi di Atas KRI Imam BonjolJokowi di Atas KRI Imam Bonjol. Sumber: news.merahputih.com

Setelah terjadi penangkapan nelayan Tiongkok yang melakukan penangkapan ikan ilegal oleh TNI AL di perairan Natuna di Kepulauan Riau, pemerintah mempertimbangkan opsi pengerahan kekuatan militer sebagai upaya untuk mengamankan kawasan itu. Dengan sikap Indonesia yang terlihat lebih tegas, Tiongkok diharapkan akan lebih menghormati kebijakan Indonesia.

Dalam wawancara dengan BeritaBenar, Ketua Jurusan Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Prof. Tirta Mursitama, menyampaikan pernyataan senada dengan kebijakan tersebut. Menurutnya, secara de facto Indonesia sudah terlibat dalam kemelut Laut Tiongkok Selatan meski menyatakan tegas bukan sebagai negara pengklaim. “Ini persoalan kedaulatan. Jadi saya pikir mengerahkan kekuatan militer di Natuna sebagai ide memperkuat daerah perbatasan dan tidak melulu berkaitan dengan konflik Laut Tiongkok Selatan dan hasil keputusan PCA (Pengadilan Tetap Arbitrase).”

Langkah itu, tambahnya, tidak akan mengurangi peran Indonesia maupun hubungan baik Indonesia – Tiongkok. “Justru akan memperkuat sekaligus mengirimkan pesan kepada para pihak yang terlibat untuk lebih serius menghadapi konflik Laut Tiongkok Selatan ini. Tiongkok juga akan memahami bahwa Indonesia hanya menjaga kedaulatan Indonesia dan bukan upaya ofensif.”

Wawancara Prof. Tirta oleh BeritaBenar dapat dilihat pada tautan berikut:

http://www.benarnews.org/indonesian/berita/natuna-militer-lcs-07182016163131.html