Paper to People: What Paper Truly Means

Paper to People: What Paper Truly Means” adalah sebuah inisiatif dari Departemen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara dengan berkolaborasi dengan Yayasan Cinta Kasih Buddha Tzu Chi di Indonesia. Inisiatif dari Ratu Ayu Asih Kusuma Putri menyumbangkan ide untuk menjalankan kegiatan sosial ini setelah melihat fenomena besarnya volume kertas bekas/tidak terpakai yang dihasilkan oleh institusi-institusi pendidikan dan perkantoran setiap harinya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran pola hidup ramah lingkungan kepada institusi-institusi dan pihak-pihak yang terlibat, mahasiswa, dan masyarakat secara umum. Kegiatan ini memasuki tahun kedua, setelah sebelumnya sukses dilaksanakan pada 2016 dengan jumlah kertas bekas yang terkumpul kurang lebih 50 kg.

Kegiatan tahun ini dilakukan dengan cara membuka pos pengumpulan kertas, donasi buku, serta pos kampanye kesadaran lingkungan hidup. Melalui pos-pos ini, mahasiswa dan kalangan umum dapat mengumpulkan kertas bekas maupun mendonasikan buku kepada panitia yang bertugas. Selain itu, kegiatan ini juga diiringi dengan pengumpulan donasi buku untuk disumbangkan kepada sekolah-sekolah dan proyek rumah baca di daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia. Diadakan juga acara sosialisasi daur ulang dan kesadaran lingkungan hidup bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, yang membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi relawan daur ulang di salah satu depo Tzu Chi.

Pos pengumpulan kertas dibuka pada 28 November 2017 di dua tempat, yakni Kampus Anggrek dan Syahdan Binus. Di Kampus Anggrek, pos penerimaan kertas dan buku terletak di balkon kampus, sedangkan di Kampus Syahdan, pos terletak di plaza. Di masing-masing pos, beberapa mahasiswa mengatur kegiatan pendaftaran, penerimaan kertas atau buku, dan lainnya. Selain itu, setiap relawan Tzu Chi yang datang melakukan kampanye mengenai kesadaran lingkungan dan global warming dengan menjelaskan ke beberapa mahasiswa Binus mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencegah global warming. Kampanye juga dilakukan oleh beberapa tim untuk menginformasikan beberapa hal penting untuk menyelamatkan bumi. Dari pengumpulan di dua tempat tersebut, jumlah kertas bekas dan buku yang terkumpul kurang lebih 40 kg. Kertas bekas ini disalurkan ke depo pemilahan di Kosambi, sementara buku didonasikan ke Taman Bacaan Bulian dan Rumah Baca Shaffa.

Pada Selasa, 5 Desember 2017, panitia dan volunter pergi mengunjungi depo pendidikan pelestarian Lingkungan Tzu Chi dalam rangka kelanjutan dari program Paper to People. Acara ini dihadiri kurang lebih 15 mahasiswa HI Binus yang kemudian membantu para relawan yang ada untuk memilah kertas-kertas yang sudah dikumpulkan dan memisahkan mana yang masih bisa dipergunakan kembali dan yang bisa didaur ulang kembali. Acara dimulai pukul 10:00, mahasiswa berkumpul untuk sosialisasi mengenai lingkungan hidup yang dipimpin oleh Pak Johnny dari Tzu Chi. Pak Johnny memberikan penyuluhan mengenai lingkungan hidup dengan motto 5R, yaitu Rethink, Reduce, Repair, Reuse, dan Recycle. 5R menjadi fondasi yang kuat bagi pelestarian lingkungan Tzu Chi. Masyarakat diajak untuk memahami terlebih dahulu makna pelestarian lingkungan dan bahayanya global warming sebelum bertindak.

Selama kurang lebih 2-3 jam, para mahasiswa HI Binus bersama dengan relawan dari Tzu Chi bersama-sama memilah barang-barang yang sudah dikumpulkan untuk memisahkan beberapa jenis kertas, seperti kertas berwarna, kertas yang masih bisa digunakan untuk fotokopi, dan kertas yang akan didaur ulang. Selain kertas, di depo pemilahan barang banyak sekali barang-barang bekas, seperti sampah plastik, barang elektronik, dan barang lainnya yang sedang dipilah oleh para relawan yang nantinya akan menuju proses selanjutnya, apakah dapat dipakai kembali atau didaur ulang. Kegiatan ini ditutup secara resmi dengan foto bersama para relawan Tzu Chi dan mahasiswa HI Binus yang ikut.