Mengenalkan Mahasiswa Kepada Media: Kunjungan ke CNN Indonesia

Pada Jumat, 12 Januari 2018, beberapa mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara dari streaming Media, International Organization and Global Governance melakukan study visit ke kantor pusat CNN Indonesia yang terletak di Jl. Kapten Tendean, Jakarta Selatan. Study visit ini dilakukan dalam rangka mencari gambaran yang lebih konkret mengenai salah satu topik yang termuat dalam mata kuliah International Communication and Multiculturalism, yakni topik “The Role of Global Media Outlets (1): TV Channels (CNN, MTV, Aljazeera)“. Pada kunjungan selama dua jam lebih ini, para mahasiswa semester tiga tersebut berkesempatan berinteraksi dengan stasiun CNN TV. Sedianya kunjungan juga menargetkan observasi terhadap CNN News cetak, namun karena adanya hambatan dari beberapa faktor membuat sejumlah rencana awal bergeser.

Di CNN Indonesia yang berada dalam komplek Gedung Transmedia dan Bank Mega tersebut, para mahasiswa yang didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut, yakni Aditya Permana, diterima oleh bagian Public Relations CNN Indonesia, Mbak Dinda dan Mas Dicky, dengan ditemani oleh dua mahasiswa magang Binus dari jurusan Marketing Communication. Kedua PR tersebut bergantian memberikan informasi mengenai cara kerja CNN Indonesia yang diklaim berbeda dengan media-media lain sejenis, terutama dalam konteks netralitas dan political partisanship. CNN Indonesia memiliki metode pengolahan informasi dan berita yang lebih ketat dan berliku dibanding dengan kompetitor-kompetitornya. Salah satunya dengan adanya standard & procedures (S&P) yang menjadi “kitab suci” bagi operasi check and recheck berita. Melalui standar ini, hanya berita yang dianggap lolos seleksi ketat yang dapat ditayangkan. Salah satu standar seleksi ini adalah pertimbangan ketenteraman publik. Jika dirasa sebuah berita akan membuat publik bergejolak, berita ini akan batal ditayangkan. Menurut penjelasan redaksi CNN TV, melalui S&P tersebut CNN juga berusaha menjaga netralitas di tengah gempuran politik dan pertimbangan bisnis yang menjadi motivasi Bapak Chairul Tanjung, taipan media yang menghadirkan operasi CNN di Indonesia.

Secara investasi dan teknologi, CNN Indonesia diklaim bahkan melebihi kantor pusat CNN di Atlanta. Sebagai gambaran, untuk membangun Studio 2 CNN saja, investasi yang digelontorkan mencapai nilai $15 juta. Lebih dari itu, menurut keterangan mbak Dinda dan mas Dicky, peralatan yang digunakan di studio CNN Indonesia pun diklaim lebih advanced dan lengkap bahkan jika dibandingkan dengan studio di Atlanta sendiri.

Para mahasiswa yang berjumlah 20 orang ini berkesempatan mengintip panel operasi studio, sekaligus menyaksikan sendiri Studio 2 CNN tersebut. Pada kunjungan di Studio 2 ini para mahasiswa berkesempatan mengalami momen langka yang belum tentu dapat diperoleh oleh study visit lain, yakni berfoto dengan Hera F. Haryn, presenter segmen CNN Business, di sela-sela beberapa menit commercial break. Seusai momen singkat yang langka tersebut para mahasiswa kemudian berpindah ke Studio 3 yang lebih kecil, yang biasa digunakan oleh jurnalis senior pindahan dari RCTI dan MetroTV, Desi Anwar, dalam acara INSIGHT with Desi Anwar, untuk berdiskusi secara lebih akrab dengan Mbak Dinda dan Mas Dicky. Dalam diskusi ini mahasiswa mendalami kemungkinan-kemungkinan untuk intership di kantor CNN, karier di dunia jurnalistik, mendalami peran media dalam isu-isu internasional, analisis framing, dan idealisme jurnalistik dari institusi media yang sedemikian berpengaruh sehingga dalam studi Hubungan Internasional bahkan dikenal frasa “CNN Effect“, yakni kemampuan media global dalam memengaruhi kebijakan luar negeri dan domestik sebagai pilar keempat demokrasi.