The Balance Power Through Geopolitical Economy: Menuju Ekonomi – Politik Indonesia

 

Pada hari Rabu, tanggal 09 Mei 2018, Jurusan Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara mengadakan kuliah tamu di  Kampus Anggrek dengan tema “The Balance Power Through Geopolitical Economy: Menuju Ekonomi – Politik Indonesia” yang dibawakan oleh Bapak Tarli Nugroho. Beliau adalah Staff Khusus Wakil Ketua DPR RI bidang politik, hukum, dan keamanan dan Wakil Sekjen HKTI -Institute for Policy Studies (IPS). Kuliah tamu diberikan di kelas Intenational Politics Economy yang diampu oleh Bapak Roseno Aji Affandi.

Pada kesempatan tersebut Pak Tarli Nugroho memaparkan bahwa ekonomi Indonesia belum berkembang dengan baik karena cara pengelolaan ekonomi yang belum maksimal. Pengelolaan ekonomi Indonesia yang kurang maksimal saat ini dapat kita lihat pada harga dollar AS yang mencapai Rp. 14.000 serta nilai ekspor Indonesia yang lebih rendah dibandingkan dengan negara – negara yang secara geografi dan penduduk serupa, yakni Thailand dan Vietnam. Adanya investasi asing serta pasar bebas belum memenuhi harapan untuk membuat banyak lapangan kerja baru, namun telah memberikan dampak lain seperti para pekerja asing yang mendominasi Indonesia. Terdapat banyak faktor yang membuat perumbuhan ekonomi Indonesia melambat seperti ekonomi yang mengalami defisit sejak tahun 2012, jumlah serikat buruh yang semakin berkurang, 30% APBN digunakan untuk membayar hutang, kegiatan ekspor dan impor yang tidak seimbang, daya beli masyarakat yang semakin menurun, dan masih banyak lagi faktor lainnya.

Kebijakan yang diterapkan di Indonesia adalah ekonomi politik, sementara menurut Pak Tarli akan lebih baik jika menerapkan kebijakan politik ekonomi. Terdapat perbedaan antara dua kebijakan tersebut dimana ekonomi-politik membahas tetang teori yang berada di buku teks sedangkan politik-ekonomi membahas bagaimana perekonomian dipraktikan secara normatif dan tidak bebas dari nilai. Dapat disimpulkan dua kebijakan tersebut sifatnya terikat dengan sejarah dan kebudayaan masyarakat. Dalam menjalankan kebijakan tersebut diperlukan praktik dan realitas untuk menciptakan teori yang dapat diadaptasi. Kuliah tamu yang diberikan oleh Pak Tarli sangat menarik bagi mahasiswa Hubungan Internasional Binus University, terutama untuk para mahasiswa dari streaming Multinational Corporations (MNC).

 

Meiga Priskylla Kitong – 2001590505

Leilani Yasmine – 2001593715

Mahasiswi Hi Binus