EH Carr dan Negasi Idealisme

Edward Hallett “Ted” Carr CBE (28 Juni 1892 – 3 November 1982) adalah seorang liberal dan kemudian menjadi Marxis yang juga adalah seorang sejarawan Inggris, jurnalis dan ahli teori Hubungan Internasional. Sebagai seorang sejarawan , Carr terkenal karena 14 jilid bukunya tentang sejarah Uni Soviet, di mana ia memberikan penjelasan tentang sejarah Soviet 1917-1929, terutama terjadinya Revolusi Bolshevik yang meruntuhkan kekaisaran Rusia dan menghadirkan Uni Soviet.

Sebagai  teoretis Hubungan Internasional, Carr berkontribusi dalam pengembangan studi ini melalui bukunya yang fenomenal The Twenty Years’ of Crisis. Carr berkontribusi terhadap pengembangan paradigma yang sekarang dikenal dengan nama Classical Realism. Melalui kajian sejarahnya terutama dalam menganalisa karya-karya Thucydides dan Machiavelli, Carr mampu menegasikan pandangan-pandangan idealisme yang di masa setelah Perang Dunia I menjadi pandangan arus utama di Eropa. Di dalam bukuya The Twenty Years’ of Crisis, Carr membagi tiga dikotomi realisme dan utopianisme (idealisme) yang ia turunkan dari pembacaannya terhadap realisme Machiavelli.

In the first place, history is a sequence of cause and effect, whose course can be analysed and understood by intellectual effort, but not (as the utopians believe) directed by ” imagination “. Secondly; theory does not (as the utopians assume) create practice, but practice theory. In Machiavelli’s words, ” good counsels, whence so ever they come, are born of the wisdom of the prince, and not the wisdom of the prince from good counsels “. Thirdly, politics are not (as the utopians pretend) a function of ethics, but ethics of politics. Men ” are kept honest by constraint “. Machiavelli recognised the importance of morality, but thought that there could be no effective morality where there was no effective authority. Morality is the product of power. [Carr, 1939]