HI Binus Tuan Rumah Talkshow Peringatan 15 Tahun Reformasi
Pekan peringatan 15 Tahun Reformasi diselenggarakan secara bersama-sama dalam jejaring berbagai universitas di Indonesia, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat sipil, individu, pers, hingga pusat kajian. Setelah pekan tersebut dibuka secara resmi di Universitas Paramadina, acara penutupan pekan peringatan 15 Tahun Reformasi dilakukan di Universitas Bina Nusantara (BINUS) yang dilakukan tanggal 29 Mei 2013 lalu di Foodcourt lantai 1 BINUS Kampus Anggrek.
Penutupan pekan peringatan 15 Tahun Reformasi ini didahului dengan Talkshow “Reformasi Pendidikan dan Anti Korupsi” yang menghadirikan pembicara Bapak Nur Iman Subono, staf pengajar Ilmu Politik FISIP Universitas Indonesia, kandidat doktor Ilmu Politik dan Ibu Iris Tutuarima, kandidat doktor Filsafat STF Driyarkara, Jakarta. Keduanya didampingi Tirta N. Mursitama, PhD, kajur HI BINUS dan Dr. Dedy Pradipto, lecturer specialist jurusan Psikologi BINUS sebagai ko-moderator.
Sesi 1 diawali pengantar singkat oleh Kajur Hubungan Internasional Tirta N Mursitama, yang dilanjutkan dengan ulasan singkat tentang pendidikan di Indonesia oleh Ibu Iris Tutuarima yang menekankan tentang pentingnya institusi pendidikan bagi pengembangan SDM, selama 15 tahun Reformasi ini terdapat perubahan, namun sayangnya perubahan tersebut belum menyentuh esensi pendidikan itu sendiri. Sebagai contoh kurikulum yang berganti, minimnya pengetahuan siswa sekolah dasar ataupun menengah kini tentang wawasan nasional, dimana cukup banyak institusi pendidikan kini yang lebih menekankan pada penguasaan skill siswa namun mengabaikan pembentukan karakter dan wawasan nasional mereka.
Sesi 1 dilanjutkan penjelasan terkait konfigurasi politik di Indonesia pasca Reformasi, dengan mengajak peserta mengamati bagaimana partai, pemilu dan parlemen saat ini. Sesi Tanya jawab menutup akhir sesi 1 dengan memberikan kesempatan bagi perwakilan mahasiswa HI untuk memberikan pandangan serta harapannya untuk 15 tahun pasca reformasi.
Di sela-sela talkshow yang pertama dan kedua, terdapat pertunjukan musik akustik dan pembacaan pusisi Wiji Tukul berjudul Bunga dan Tembok. Pertunjukan musik akustik ini menghadirkan pengamen stasiun kereta api dan menghadirkan para dosen Fakultas Humaniora. Hal ini menunjukkan semangat reformasi tidak hanya menyala di kalangan para akademisi, tetapi yang lebih penting lagi adalah menyentuh akar rumput yakni masyarakat pada umumnya.
Sedangkan talkshow yang kedua bertemakan “Kondisi Darurat untuk Kekerasan Seksual di Indonesia” dengan pembicaranya adalah Andy Yentriani (Komisioner Komnas Perempuan) dan Joko Sulistyo (Kalyanamitra). Keduanya memberikan ulasan tentang bagaimana kekerasan seksual terjadi khususnya di daerah konflik, selain itu mengulas peran Komnas Perempuan dalam melakukan pendampingan korban. Talkshow ini adalah kerjasama BINUS dan Kalyanamitra.
Manfaat bagi Mahasiswa
Para peserta talkshow ini terdiri dari mahasiswa HI BINUS, mahasiswa BINUS pada umumnya yang menyaksikan dari koridor dan lantai atas, mahasiswa Paramadina, dosen Universitas Paramadina, dosen BINUS dan kalangan LSM seperti Kalyanamitra. Mahasiswa/ Peserta Talkshow memperoleh ulasan dan pandangan menarik tentang bagaimana esensi pendidikan yang pasca 15 tahun reformasi ini belum tersentuh dan menjadi tantangan bagi institusi pendidikan ke depan. Terutama, bagi para mahasiswa yang masih berusia balita ketika reformasi terjadi namun merekalah pemilik masa depan yang diperjuangkan oleh gerakan Reformasi 15 tahun yang lalu.
Selain itu, mahasiswa/ peserta memperoleh pemahaman terkait bagaimana pemetaan politik tanah air , dengan melihat bagaimana pelaksanaan demokrasi, politik oligarkhi, representasi politik yang semu, serta basis massa yang berperan dalam membangun kekuatan politik. Mahasaiswa / peserta memahami definisi kekerasan seksual dalam konteks konflik. Akhirnya yang tak kalah penting, kedua talkshow ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari para praktisi serta mendapat pengalaman pembelajaran di luar kelas yang dapat berkontribusi bagi pengembangan wawasan mereka.
Acara pekan peringatan 15 Tahun Reformasi di BINUS memperlihatkan keseriusan BINUS untuk secara aktif terlibat dalam mengisi reformasi untuk kehidupan bangsa yang lebih baik khususnya melalui jalur pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Acara-acara seperti ini menunjukkan komitmen BINUS peduli terhadap nasib anak bangsa, generasi pengisi reformasi yang merupakan pemilik masa depan negeri ini.
Selain itu, acara ini bentuk partisipasi konkret BINUS dalam jejaring antar universitas di tingkat nasional, lembaga swadaya masyakat, pers, masyarat sipil dan lembaga-lambaga lainnya. Hal seperti harus ditingkatkan di masa yang akan datang agar BINUS semakin diperhitungkan dalam kancah nasional maupun internasional.
Penulis: RVY; Editor: TNM