Hubungan Internasional harus memiliki ciri khas
Peningkatan kualitas pendidikan Hubungan Internasional ditentukan salah satunya oleh kualitas kurikulumnya. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa dievaluasi dan direvisi sesuai dengan perkembangan jaman baik dari sisi keilmuan maupun kebutuhan para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap sarjana Hubungan Internasional. Salah satu faktor yang terpenting adalah bagaimana setiap jurusan Hubungan Internasional memiliki ciri khas tertentu sehingga jurusahan Hubungan Internasional tersebut menempati posisi yang unik dalam khasanah pendidikan Hubungan Internasional di Indonesia. Pada gilirannya, masyarakat akan menilai dan memilih tempat belajar yang paling cocok bagi mereka sesuai dengan pilihan minat mereka. Demikian, beberapa pokok-pokok penting yang disampaikan oleh Tirta N. Mursitama, PhD, Ketua Departemen Hubungan Internasional Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara pada Workshop Kurikulum Hubungan Internasional Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Budi Luhur (HI UBL), pada tanggal 20 Juni 2013 lalu.
Tirta N. Mursitama, yang dalam kepengurusan Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) periode 2012-2015 menduduki posisi sebagai bendahara umum, hadir dalam workshop tersebut mewakili AIHII. Tirta N. Mursitama hadir dalam workshop ini bersama-sama dengan para nara sumber lainnya seperti ibu Dr Siti Mutiah Setiawati, MA, dosen senior jurusan Hubungan Internasional FISIPOL Universitas Gadjah Mada (HI UGM) yang sekaligus merupakan asesor BAN PT untuk program studi Hubungan Internasional. Para nara sumber berpartisipasi atas undangan HI UBL untuk memberikan pandangan pemikiran tentang kurikulum jurusan Hubungan Internasional di Indonesia.
Selain dari AIHII dan asesor BAN PT, hadir pula perwakilan dari user yang diwakili diplomat senior, dan para alumni HI UBL. Acara juga dihadiri pimpinan UBL, dekan FISIP UBL dan para dosen HI UBL. Kegiatan berlangsung dengan baik diawali paparan para nara sumber dan diikuti tanya jawab yang sangat konstruktif.
Kegiatan ini mendapat apreasiasi yang baik dari Dekan FISIP UBL Ibu Denik Iswardani Witarti, PhD. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan perlu ditingkatkan sebagai wujud kerjasama di dalam AIHII. Ketua jurusan HI UBL, Yusran, SIP, M.Si yang bertindak sebagai moderator dan sekaligus merupakan Sekretaris AIHII, berterima kasih kepada para nara sumber dan para peserta workshop dan menyatakan bahwa hasil dari workshop ini akan digunakan bagi pengembangan kurikulum HI UBL yang saat ini tengah digodok.
Kerjasama seperti ini menunjukkan keberadaan AIHII mulai memberikan manfaat bagi para anggotanya. Dalam hal ini adalah manfaat saling bertukar informasi, pengetahuan dan pengalaman (resource sharing) untuk kemajuan jurusan Hubungan Internasional di Indonesia. Kegiatan seperti ini harus ditingkatkan dan semoga HI BINUS pada kesempatan yang lain dapat berkontribusi lebih baik untuk pengembangan pendidikan Hubungan Internasional di Indonesia.
Penulis: TNM
Editor: MFK