Life as an Student Exchange
Oleh Nova Joanita
Selasa, 3 September 2013 lalu, penulis beserta teman-teman yang mengikuti program schoolarship ke Cheng Shiu University, KaohShiung/Taiwan tiba ditempat tujuan. Bertepatan dengan malam itu pula, penulis beserta teman-teman langsung menempati kamar asrama yang ditelah disediakan oleh pihak host university dan akan mulai beraktivitas pada esok harinya. Dan berhitung sejak malam itu, berbagai peristiwa telah dialami oleh penulis bersama teman-teman sampai hari ini (11 September 2013), di mana hari ini memasuki periode satu minggu sejak kami berada di Taiwan. Pada setiap peristiwa, kami selalu menemukan tantangan yang sangat menarik, yaitu kami harus berkomunikasi dengan penduduk lokal dan teman-teman menggunakan bahasa mandarin karena mayoritas dari mereka tidak dapat berbahasa inggris. Dengan adanya kondisi yang demikian, mau tidak mau kami harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang penuh dengan corat-coret huruf mandarin dan berbicara menggunakan bahasa mandarin. Berikut ini tiga hal kecil yang kami lakukan untuk dapat beradaptasi di lingkungan host university dalam periode satu minggu ini, yaitu selalu melakukan aktivitas secara berkelompok, meminimalisir penggunaan bahasa Indonesia, dan membiasakan diri untuk menyapa orang dan mengucapkan terima kasih.
Melakukan segala bentuk aktivitas secara berkelompok ialah upaya pertama kami untuk bisa beradaptasi di lingkungan Cheng Shiu Unversity dan meminimalisir perasaan homesick akan suasana Indonesia. Meskipun demikian, berkelompok dalam hal ini tidak berarti bahwa kami yang bertujuh orang selalu berpergian, mencari hidangan makan malam dan berbelanja bersama-sama, tetapi kami mengupayakan diri untuk tidak melakukan aktivitas secara sendiri. Dengan kata lain, kami tetap berusaha netral dalam bergaul, disatu sisi kami tetap saling memperhatikan satu sama lain dan disatu sisi kami juga mencoba mencari teman-teman baru di sini. Dan ternyata, upaya ini memberikan banyak manfaat bagi kami, di mana rasa kekeluargaan antara kami bertujuh semakin erat dan kami juga mendapatkan banyak teman baru disini.
Kedua, kami berupaya untuk berkomunikasi menggunakan bahasa mandarin yang walaupun masih sering diiringi dengan kata-kata bahasa inggris dan mengurangi penggunaan bahasa Indonesia. Hal ini bertujuan agar terciptanya lingkungan yang nyaman bagi kami untuk mulai mempelajari dan berkomunikasi menggunakan bahasa mandarin. Selain itu, upaya ini juga berguna untuk menarik simpati dari teman-teman baru atau masyarakat lokal, karena sama halnya dengan Indonesia, masyarakat Taiwan sangat senang ketika kita berusaha untuk berbicara bahasa mandarin dan mereka akan dengan senang hati memberikan bantuan, baik berupa arahan jalan, pengucapkan bahasa yang baik dan benar hingga mengantarkan ke tempat tujuan.
Upaya ketiga kami ialah mencoba berperilaku layaknya seorang masyarakat Taiwan dengan cara mengikuti budaya yang ada. Tidak begitu berbeda dengan masyarakat Indonesia, masyarakat Taiwan memiliki kebiasaan untuk menyapa orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal dengan cara mengucapkan 你好! (ni hao!), memberikan senyuman hingga menganggukkan kepala. Selain itu, budaya mengucapkan terima kasih juga sangat kental di Taiwan, dimulai dari mengakhiri pembicaraan, membeli barang, hingga turun dari alat transportasi.
Dengan melakukan tiga upaya di atas, secara perlahan kami mulai dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan host university. Kami mulai merasa nyaman dan diterima di lingkungan ini, terbukti dengan semangat kekeluargaan kami yang semakin erat, banyak teman yang kami miliki serta keberanian kami untuk mulai berkomunikasi dengan masyarakat lokal menggunakan bahasa mandarin yang masih minim. Oleh karena itu, ada baiknya bagi teman-teman yang nantinya juga akan mengikuti program ini untuk melakukan hal yang sama, di mana tiga upaya penting untuk dapat mudah beradaptasi di lingkungan Cheng Shiu University ini adalah tetaplah melakukan aktivitas secara berkelompok, berkomunikasi dengan menggunakan bahasa mandarin dan meminimalisir penggunaan bahasa Indonesia, serta membudayakan diri untuk menyapa orang lain dan mengucapkan terima kasih diakhir segala aktivitas.