Merayakan Natal dan Tahun Baru di Kaohsiung, Taiwan

Merayakan Natal dan Tahun Baru di Kaohsiung, Taiwan

Oleh : Winston

Natal seyogyanya merupakan sebuah momen peneguhan yang bersifat universal atas komitmen kita untuk mencintai sesama manusia. Sederhananya, natal memberikan pesan moral kasih sayang dan kedamaian bagi setiap insan individu di dunia tanpa terkecuali. Kedua pesan moral inilah yang saya rasakan dalam suasana 1 hari menjelang perayaan natal di Universitas ChengShiu, Kaohsiung, Taiwan.

Tepatnya pada tanggal 24 Desember 2013 di kelas field study, diadakan sebuah pesta perayaan natal sekaligus menampilkan hasil final project yang telah dilakukan oleh setiap kelompok di kelas. Perlu diketahui sebelumnya bahwa terdapat 10 kelompok untuk final project, yang terbagi ke dalam 2 kelompok utama. 5 kelompok pertama ditugaskan untuk menulis sebuah karya tulisan, sedangkan 5 kelompok lainnya ditugaskan untuk mengambil sebuah video dengan tema bebas berdasarkan kesepakatan anggota kelompok. Adapun batas waktu pengumpulan baik pengambilan video maupun karya tulisan jatuh pada tanggal 20 Desember 2013, yang dilanjutkan dengan penampilan hasil karya pada tanggal 24 Desember 2013 itu sendiri. Kelompok saya yang beranggotakan 7 orang (Winston, Kathleen, Nova, 何信逸, Allen Hsieh, 郭一呈, MF Bee) mengambil sebuah tema “One Day Around Kaohsiung”, yang dilatarbelakangi pada keinginan kami untuk meperlihatkan daya tarik kota Kaohsiung bagi turis mancanegara. Di penampilan final project inilah, awal permulaan kasih sayang itu dimulai.

Perjuangan Menuju Keberhasilan

Bukanlah proses yang mudah bagi kelompok saya untuk membuat video bertemakan “One Day Around Kaohsiung”, yang notabene melibatkan begitu banyak elemen/unsur seperti perlengkapan kamera, akomodasi, tempat-tempat di Kaohsiung hingga kemampuan dalam hal mengambil perpaduan gambar, mengedit, menari dan berakting setiap anggota kelompok. Semua unsur/elemen tersebut menguras waktu, tenaga, ide/pikiran dan tak ketinggalan pula materi berupa uang. Bayangkan saja, terdapat banyak tempat/destinasi wisata kota Kaohsiung yang harus dikunjungi guna menyukseskan final project kelompok seperti 佛光山 (tempat ziarah terbesar agama Buddha), Pier Art Center, Kaohsiung Cultural Center, Lover River, Night Market, Lotus Lake. Adapun selama pengambilan video, juga melibatkan teman-teman Indonesia lainnya seperti ka Cherry, Miranti dan Berdi.

Masalah terberat yang harus dihadapi bukanlah terletak pada lokasi setiap destinasi wisata melainkan manajemen waktu setiap anggota kelompok. Ada sebagian anggota kelompok yang tidak mempunyai waktu, yang pada akhirnya memperlambat pengambilan unsur video lainnya. Karena hampir seluruh scene video melibatkan unsur tarian dan akting, yang mana dibutuhkan waktu ekstra latihan tambahan. Ditambah lagi kerja keras yang harus dihadapi pengedit video (Kathleen) dalam menggabungkan setiap unsur (backsound, gambar, video, dll) menjadi sebuah video yang baik. Setelah perjuangan yang berliku-liku, pada akhirnya kelompok saya pun mampu menyelesaikan dan mengumpulkan tugas yang diberikan tepat waktu (tanggal 20 Desember).

Pada hari penampilan (tanggal 24 Desember), setiap hasil karya video pun ditayangkan di depan kelas. Kebetulan kelompok saya yang ditemanin pula oleh Ka Berdi mendapatkan urutan nomor ke-5 alias terakhir. Dari ke-4 video yang telah ditampilkan, hampir semuanya mendapatkan respon positif, hingga tiba saatnya video terakhir ditampilkan. Dan ternyata dari semua video yang telah ditampilkan, video kelompok saya mendapatkan tepuk tangan yang amat luar biasa dari teman-teman sekelas dan tak luput mendapatkan pujian dari dosen pembimbing, Prof WanPing Tai. Mengetahui reaksi tersebut membuat rasa bahagia dan bangga dari setiap anggota kelompok sendiri, yang mana perjuangan yang dilakukan terbayar dengan perasaan bahagia. Hal tersebut juga menandai keindahan hadiah menjelang natal bagi kami per-individu.

Keindahan Natal Yang Tak Terduga

Seperti judul yang tercetak tebal diatas, tentunya hal ini membuat kebingungan banyak orang yang mana bukannya sudah dituliskan sebelumnya bahwa keindahan natal yang saya dapatkan ialah mengenai reaksi positif terhadap final project. Lantas, keindahan natal tak terduga seperti apa yang saya dapatkan selanjutnya? Hal inilah yang saya dan 3 teman Indonesia lainnya (Kathleen, Nova, kak Berdi) rasakan, yang dikarenakan setelah berakhirnya penampilan video final project, terdapat sebuah persembahan spesial terutama dari anggota kelompok saya (orang Taiwan) kepada kami. Persembahan tersebut ditujukan pada kami berempat dan dikemas manis dalam sebuah video berdurasikan 10 menit.

Dalam video tersebut, terlihat dengan jelas sebuah alur cerita sederhana yang mengisahkan perjalanan dari awal hingga terakhir pertemuan dengan mereka. Setiap kejadian yang ada, tanpa disadari mampu menyentuh hati kami yang paling dalam dan mampu membuat kami terus mengikuti setiap gambar yang ditampilkan di layar. Terdapat 2 adegan yang paling menyentuh bagi saya pribadi yaitu pada saat adegan awal nama kami satu persatu ditulis dengan ballpoint dan adegan terkahir dimana anggota kelompok kami membawa semacem poster bertuliskan “Welcome to Kaohsiung” , “I Want U, I Need U, I Love U”, dan “Stay in Taiwan”. Secara tak langsung, hal tersebut menandakan betapa indahnya kekeluargaan yang telah kami miliki selama hampir 4 bulan disini dan betapa berartinya setiap pertemuan yang kami miliki dengan mereka.

Dan tanpa terasa, video yang ditampilkan pun telah berakhir dan kami berempat pun dipersilahkan maju ke depan untuk memberikan pesan dan kesan. Tiba-tiba layar projector pun terangkat keatas memunculkan poster cetak berukuran besar menampilkan setiap momen yang dimiliki, ditambah dengan munculnya kue tart besar dihadapan kami berempat. Pada saat penyampaian pesan dan kesan, Nova dan Kathleen tidak mampu menahan dan membendung rasa emosional mereka karena terharu dengan rasa kasih sayang yang ditunjukkan oleh teman sekelas kami terutama anggota kelompok final project. Momen ini pun diakhiri dengan foto bareng bersama.

Itulah makna pesan moral kasih sayang natal yang terindah dalam hidup saya dan teman-teman lainnya. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” Kasih sayang yang diperlihatkan oleh teman-teman Taiwan menandai keindahan dan semangat merayakan natal di Kaohsiung dalam suasana 1 hari perayaan menjelang natal.

 

natal

 

natal 2