the 8th IR Lecture Series bersama Prof. Ron Matthews
IR Lecture Series yang kedelapan diadakan pada 17 April 2014, dengan pembicara Prof Ron Matthews, kepala program pascasarjana S Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore. Prof Matthew membawakan topic ‘The Evolving nature of Defence Economics’, yang merupakan topik baru bagi dunia akademik di Indonesia. Indonesia saat ini memiliki beban pertahanan relatif kecil (anggaran militer di bawah 1 persen GDP), namun berambisi untuk memodernisasi militer dan merevitalisasi industri pertahanan.
Ekonomi pertahanan mengangkat dilema klasik yakni berapa sumber daya yang harus dicurahkan pada sektor pertahanan tanpa mencederai sector lain yang dianggap lebih produktif. Prof Matthews berargumen bahwa ekonomi pertahanan berevolusi pada tiga hal: biaya sistem senjata yang terus meningkat, bagaimana menciptakan hubungan positif antara pertahanan dan pembangunan, serta bagaimana menghadapi tantangan dan kesempatan yang diciptakan globalisasi. Ada dua tren yang berdampak luas pada sektor pertahanan, yakni meningkatnya kontribusi sektor komersil dalam produksi senjata dan globalisasi rantai produksi senjata. Menurut Prof Matthews, banyak negara di dunia yang melakukan kemitraan dan integrasi militer-sipil untuk mengatasi tantangan2 ekonomi pertahanan.
Dalam konteks Indonesia, Prof Matthews memberikan beberapa saran. Pertama, Indonesia jangan mengisolasi sektor pertahanan dari keamanan secara umum. Misalnya, dengan membangun basis industri dual-use yang dapat dipergunakan untuk kepentingan pertahanan dan komersil. Kedua, Indonesia sebaiknya meningkatkan anggaran pertahanan sesuai dengan peningkatan GDP untuk mencapai beban pertahanan yang ideal. Peningkatan ini akan memampukan pembelian senjata yang dibutuhkan, dan daya tawar kuat untuk menuntut alih teknologi. Ketiga, agar mempelajari konsep keamanan komprehensif yang dijunjung Jepang, yang diklaim telah berhasil memaksimalkan kontribusi anggaran pertahanan kepada sektor ekonomi secara luas.