The 13th IR Lecture Series with H.E. Amb Rahmat Budiman
Jakarta 27 November 2014- Pada The 13th IR Lecture Series, Departemen HI Binus mengundang praktisi dalam dunia diplomasi yaitu Duta Besar Rahmat Budiman. Amb. Rahmat merupakan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Austria, untuk Republik Slovenia dan Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi-organisasi International di Wina. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 27 November 2014 bertempat di Ruang M2B, Kampus Syahdan Universitas Bina Nusantara. Dimoderatori oleh Dr. Paramitaningrum, Pengajar di Departemen HI Binus.
Duta Besar Rahmat Budiman memulai paparannya dengan menerangkan kepada mahasiswa tentang jabatan yang disandangnya. Sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Austria dan untuk Republik Slovenia, beliau menangani interaksi bilateral antara Indonesia dan Austria, dan antara Indonesia dan Slovenia. Sedangkan sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi-organisasi International di Wina. Duta Besar Rahmat Budiman mewakili Indonesia di forum-forum multilateral di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan internasional lainnya, yang berkedudukan di Wina, seperti OPEC dan IAEA
Lebih lanjut, Duta Besar Budiman juga menjelaskan tentang keterlibatan Indonesia dalam diplomasi isu energy nuklir. Indonesia sudah menggunakan energy nuklir untuk maksud damai, seperti untuk menunjang teknologi kedokteran dan teknologi pertanian. Nuklir dianggap sebagai energy alternative karena sumber energy yang berasal dari fosil (seperti minyak bumi dan batubara) dianggap masih cukup untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia. Walau demikian, pemerintah telah melakukan riset untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir dan melakukan studi di berbagai tempat seperti Pulau Bangka dan Kalimantan. Selain itu, Indonesia sudah menandatangani CTBT (Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty) dan menghimbau negara-negara lain yang memiliki senjata nuklir untuk melakukan langkah yang sama.