Dosen HI Binus mengikuti Seminar Nasional Kemaritiman
Pada Senin, 2 Maret 2015, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Penanggulangan Maritime Transnational Organized Crime Menuju Visi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”. Acara ini diselenggarakan pada pukul 09.00‒13.00 WIB, di Ruang Nusantara Kemlu, Jl. Pejambon No. 6 Jakarta Pusat.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka menyampaikan informasi mengenai isu kejahatan terorganisasi di laut yang telah menjadi ancaman nyata bagi Indonesia sejak lama. Ancaman ini tentu perlu dicarikan solusi demi merealisasikan visi pemerintahan baru Indonesia untuk menjadikan negeri ini Poros Maritim Dunia.
Acara ini dibuka dengan keynote speech oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Ph.D. Menurutnya, Indonesia perlu menjadi Poros Maritim Dunia karena laut adalah medium terbesar yang dimiliki negeri ini, sehingga laut Indonesia harus menjadi sumber konektivitas dan sumber daya masa depan Indonesia.
Dalam seminar yang terbagi ke dalam dua sesi ini, hadir empat pembicara. Pada sesi pertama, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Dr. Marsetio, M.M. berbicara mengenai “Strategi Indonesia dalam Pencegahan dan Penanggulangan Maritime Transnational Organized Crime“. Kemudian, Duta Besar Indonesia untuk Brussels Arif Havas Oegroseno menyampaikan mengenai “Solusi Nasional, Regional, dan Multilateral terhadap Maritime Transnational Organized Crime“.
Pada sesi berikutnya, Kepala Transnational Organised Crime Programme, East Africa UNODC Alan Cole berbicara mengenai “Challenges and Opportunities for International Cooperation“. Terakhir, Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kemlu Andy Rachmianto menyampaikan mengenai “Kerjasama Internasional dalam Penanggulangan Maritime Transnational Organized Crime“.
Turut hadir dalam seminar tersebut sebagai peserta dosen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Tangguh Chairil dan mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Ardy Nugraha. Informasi dan wawasan yang diperoleh semoga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan ilmu Hubungan Internasional maupun untuk kebaikan negeri ini di masa depan.