Delegasi Binus dalam Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional ke-28
Pada 8-11 November 2016, Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (FKMHII) menyelenggarakan Pertemuan Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia (PNMHII) ke-28. PNMHII merupakan agenda tahunan dari FKMHII yang menjadi wadah interaksi mahasiswa Hubungan Internasional (HI) dari seluruh Indonesia. Pertemuan ini menjadi ajang mahasiswa HI untuk menyalurkan dan mengimplementasikan segala ilmu yang telah diterima di bangku pendidikan formal sebagai proses pembelajaran bersama melalui serangkaian kegiatan, seperti diskusi ilmiah, seminar nasional, short diplomatic course, joint statement forum, maupun new International Relations professionalism courses. PNMHII ke-28 dilaksanakan dengan tuan rumah Universitas Budi Luhur dan membahas tentang kontribusi studi HI Indonesia dalam perdamaian dunia.
Dalam PNMHII ke-28 ini, Universitas Bina Nusantara (Binus) mengirimkan enam delegasi mahasiswa, yaitu Achmad Farhan, Hanri Imam Rabbani, Janice Parera, Keiko Kezia, Margareth Misyel Wongkar, dan Tengku Fitri Indriani Effendi. Pertemuan ini dibuka dengan acara welcome dinner atau jamuan makan malam untuk menyambut seluruh peserta. Welcome dinner dilaksanakan pada Selasa, 8 November 2016 pukul 19.00-22.00 WIB di Grand Serpong Hotel.
Keesokan harinya, dilaksanakan seminar nasional yang menghadirkan pembicara yang terdiri dari para guru besar HI di Indonesia. Seminar dilaksanakan pada Rabu, 9 November 2016 pukul 08.00-12.15 WIB di gedung auditorium Universitas Budi Luhur. Prof. Mochtar Mas’oed dari Universitas Gadjah Mada membahas tema implementasi teori dan konsep HI dalam proses perdamaian dunia di tengah konflik internasional dalam dua dekade terakhir. Berikutnya, Prof. Bob Sugeng Hadiwinata dari Universitas Katolik Parahyangan membahas tema efektivitas diplomasi, politik internasional, dan pemberdayaan nation-state sebagai elemen esensi perdamaian internasional. Kemudian, Prof. Obsatar Sinaga dari Universitas Padjadjaran membahas tema kajian strategi dalam stabilitas pertahanan dan keamanan global pada milenium ke-3. Pembicara keempat adalah Prof. Aleksius Jemadu dari Universitas Pelita Harapan. Lalu, Prof. Tirta Nugraha Mursitama dari Binus membahas tema globalisasi, ekonomi politik internasional, dan media: dilema antara pemicu dan solusi konflik.
Setelah seminar, PNMHII ke-28 dilanjutkan dengan diskusi ilmiah yang memberikan kesempatan bagi masing-masing delegasi untuk mempresentasikan hasil karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah (paper). Berikutnya, dilaksanakan joint statement forum (JSF) sebagaiĀ suatu forum khusus untuk menyatukan suara dan pemikiran untuk merespons suatu isu terkait dengan kebijakan luar negeri Indonesia.
PNMHII ke-28 juga menyelenggarakan short diplomatic course (SDC) dalam bentuk simulasi sidang internasional mengenai isu tertentu sebagai pembentuk soft skill peserta PNMHII dalam praktik diplomasi dan memberikan pemahaman mengenai isu internasional yang terjadi. Bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia, SDC dalam pertemuan kali ini menyimulasi Sidang Bali Democracy Forum (BDF) III di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri, pada Kamis, 10 November 2016. Kegiatan simulasi dipandu dan dievaluasi oleh Duta Besar Sunten Z. Manurung, Senior Adviser Universitas Budi Luhur, dan Staf Direktorat Diplomasi Publik Kemlu.
Berikutnya, dilaksanakan sidang forum yang membahas dan mengkaji program-program kegiatan presidium nasional dan FKMHII selama satu tahun terakhir dan perkembangan ke depan. Setelah rangkaian kegiatan acara akademis selesai, dilaksanakan city tour pada Jumat, 11 November 2016 pukul 07.00-16.00 WIB di Monumen Nasional, Masjid Istiqlal, dan Gereja Katedral Jakarta. Closing ceremony PNMHII ke-28 dilaksanakan pada hari yang sama pukul 19.00-22.00 WIB di Universitas Budi Luhur.