Dosen HI Binus Berpartisipasi dalam Taiwan-ASEAN Dialogue
Pada 15 November 2016, Paramitaningrum, faculty member Departemen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, berkesempatan menjadi anggota delegasi Indonesia dalam mengikuti Taiwan-ASEAN Dialogue, yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan dan The Prospect Foundation bekerja sama dengan Indonesian Council of World Affairs (ICWA) dan The Habibie Centre di kota Taipei, Taiwan. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Duta Besar, Dr. Makarim Wibisono (ICWA), serta beranggotakan Dr. Rahima Abdulrahim dan Dr. Alexander Chandra (The Habibie Centre), Asrul Sani (Komisi III DPR RI), dan Rene Pattirajawane (Harian Kompas).
Dialog ini dibuka oleh Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, dan diikuti oleh perwakilan dari negara-negara anggota ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Myanmar, dan Vietnam) serta tuan rumah Taiwan. Dalam sambutannya, Presiden Tsai menjabarkan kebijakan New Southbound, di mana Taiwan memfokuskan diri pada penguatan hubungan dengan negara-negara yang terletak di Asia Tenggara dan Asia Selatan karena pesatnya perkembangan kawasan ini sejak lebih dari 10 tahun terakhir. Dengan total populasi sekitar 600 juta jiwa, ASEAN merupakan pasar yang potensial bagi Taiwan. ASEAN sendiri saat ini merupakan mitra dagang dan daerah tujuan ekspor Taiwan terbesar kedua. Untuk itu, selain bidang perdagangan dan investasi, Taiwan berencana meningkatkan kerjasama di bidang strategis seperti pertanian, kemaritiman, dan pendidikan.
Selain itu, Dr. Surin Pitsuwan, mantan Sekretaris Jenderal ASEAN yang juga berpidato pada sesi makan siang, menegaskan bahwa sekalipun Taiwan dengan segala keterbatasannya bukan anggota ASEAN, interaksi Taiwan dengan kawasan Asia Tenggara sudah berlangsung lama dan Taiwan sudah menjadi bagian dari dinamika masyarakat di kawasan ini.
Pada kesempatan ini, Paramitaningrum memaparkan konsep student mobility yang tengah populer di kalangan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Student mobility ini menjadi salah satu komponen kerja sama pendidikan Indonesia-Taiwan dan akan diperkuat. Hal ini selaras dengan rencana pemerintah Taiwan untuk meningkatkan pemberian beasiswa dari 28.000 menjadi 60.000 mahasiswa dari Asia Tenggara sampai dengan 2019.
Sehari setelah acara, 16 November 2016, seluruh peserta Taiwan-ASEAN Dialogue 2016 diterima oleh Wakil Presiden Taiwan Chen Chien-jen. Di sini Wapres Chen kembali menegaskan keinginan Taiwan untuk bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam pembukaan akses pasar dan berbagi pengalaman mengenai pengelolaan sumber daya.