Sekretaris Jurusan HI Binus: Indonesia Tak Akan Terseret Jauh dalam Kisruh Malaysia-Korut
Pada awal 2017, seorang warga Indonesia bernama Siti Aisyah tersandung sebagai salah satu tersangka dalam pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, di Malaysia pada 13 Februari 2017. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa Indonesia akan terseret jauh dalam kisruh Malaysia-Korut.
Akan tetapi, dalam wawancara dengan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sekretaris Jurusan Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Ratu Ayu Asih Kusuma Putri, menilai hal tersebut tidak akan terjadi. Menurut Ayu, selama Indonesia bisa terus bersikap seimbang dengan tetap memberikan dukungan terhadap Siti Aisyah secara legal, Indonesia tidak akan ikut terseret. Namun, hal ini tetap harus dilihat perkembangan dari hubungan bilateral Korut dan Malaysia ke depannya. “Saya rasa Indonesia sudah melakukan langkah yang tepat untuk hanya terlibat dalam persoalan perlindungan hak hukum Siti Aisyah, tanpa menunjukkan posisi politisnya terhadap kasus ini,” ujar Ayu kepada MINA di Jakarta, Kamis (9/3).
Ayu menambahkan, inti dari friksi antara Malaysia dan Korut ini sebenarnya ada pada rasa saling tidak percaya antara kedua negara terkait penanganan kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Rasa saling tidak percaya itu berasal dari pihak Malaysia sendiri yang enggan untuk memberikan akses kepada Korut dalam investigasi kasus kematian itu, karena ada indikasi keterlibatan oknum pemerintah. Tapi, di sisi lain, Korut juga berhak melakukan klaim atas warga negaranya, apalagi saudara dari presidennya yang menjadi korban pembunuhan di negara lain. “Posisi Malaysia memang dilematis karena kemudian ketidaktransparansian proses investigasi ini memunculkan tuduhan bahwa Malaysia sebagai aliansi Korea Selatan. Saya pikir bola panasnya ada di Malaysia, Malaysia mau tidak mau harus bisa menghitung cost dan benefit dari setiap langkah politiknya ketika kemudian warga negaranya pun tersandera di Korut.”
Lebih lanjut, Ayu menambahkan, sebaliknya warga Korut pun tidak diperbolehkan untuk kembali ke negaranya. Jika kasus ini semakin panas, bisa jadi kemudian Cina, Korea Selatan, dan Amerika Serikat akan terlibat. “Tapi saya pikir Malaysia pun mungkin tidak akan memilih langkah yang terlalu ekstrem yang bisa mengancam stabilitas negaranya.”
Wawancara Ayu oleh MINA dapat dilihat pada tautan berikut:
http://mirajnews.com/2017/03/pengamat-indonesia-tak-akan-terseret-jauh-dalam-kisruh-malaysia-korut.html