Humanities Film Forum 2019: Forum Diskusi Film Pertama Hubungan Internasional BINUS
Jakarta – Pada tanggal 22 April 2019, untuk pertama kalinya, Fakultas Humaniora Universitas Bina Nusantara mengadakan Humanity Film Forum. Acara ini mengundang dosen dan mahasiswa dari 7 departemen yang merupakan bagian dari Fakultas Humaniora. Acara dimulai dengan pembukaan dari MC yang dilanjutkan oleh kata sambutan oleh Dekan Fakultas Humaniora Elisa Carolina Marion, S.S., M.Si.
Film yang diangkat untuk Humanity Film Forum kali ini adalah Priceless. Film ini betema tentang perdagangan manusia, film yang disutradarai oleh Ben Smallbone terinspirasi dari kisah nyata. Priceless mengisahkan perjalanan seorang ayah dengan bebas masa lalu yang awalnya ingin menyelamatkan 2 imigran gelap dari Meksiko. Tapi perlahan James yang diperankan oleh Joel Smallbone menyadari betapa gelapnya bisnis perdagangan manusia yang menjerat kedua wanita tersebut. Dengan batuan rekan-nya akhirnya James berhasil untuk menghentikan aktifitas kriminal ini.
Setelah sesi pemutaran film selesai, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Rangga Aditya, S.Sos., M.Si, Ph.D. sebagai moderator. Sesi ini dimulai dengan moderator menanyakan pendapat peserta terkait film Priceless. Jimmy Sapoetra, S.S., M.Pd. selaku dosen dari Departemen Pendidikan Guru Sekolah Dasar berpendapat bahwa perdagangan manusia bisa terjadi karena banyak faktor salah satunya ekonomi, tapi bersadarkan fenomena yang terjadi sekarang, trend nya berubah ke kurangnya perhatian orang tua dan lingkungan sekitar. Pendapat ini didukung oleh Theda selaku mahasiswi dari Departemen Hubungan Internasional, yang membagikan cerita terkait erat-nya hubungan perdagangan manusia ini terhadap kondisi dan dinamika dalam keluarga.
Sesi dilanjutkan dengan moderator mengundang Rio Hendra dari ECPAT Indonesia. ECPAT adalah jaringan internasional yang berusaha untuk mengakhiri eksploitasi seksual terhadap anak-anak. Pak Rio memulai sesi dengan memberikan persentasi terkait tentang ECPAT Indonesia dan usaha-usaha yang telah ECPAT lakukan untuk mengakhiri eksploitasi seksual terhadap anak-anak di Indonesia. Lalu sesi dilanjutkan dengan sesi diskusi antara moderator, pembicara dan peserta.
Diskusi menjadi sangat menarik terutama ketika masing-masing akademesi dan mahasiswa yang berasal dari disiplin ilmu yang berbeda memberikan pendapat terkait isu perdagangan manusia dan eksploitasi seksual ini. Mendekati akhir diskusi, Pak Rio memberikan apresiasi terhadap acara Humanity Film Forum, beliau berpendapat untuk meningkatkan awareness masyarakat harus melalui acara-acara yang kreatif dan menarik seperti pemutaran film dan diskusi ini. Moderator akhirnya memberikan kesimpulan terhadap diskusi ini yaitu pentingnya edukasi mental yang dapat dilakukan oleh sekolah maupun keluarga dan orang terdekat untuk mencegah hal ini terjadi, hendaknya ada kolaborasi dari berbagai ilmu untuk menyelasikan isu ini, dan perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk terus memberiakan bantuan moral dan mengingatkan korban bahwa mereka Priceless. Akhirnya acara ditutupkan dengan pemberikan token of appreciation yang diwakili oleh Ibu Elisa selaku Dekan Fakultas Humaniora kepada Bapak Rio, yang dilanjutkan dengan foto bersama.