Kekerasan Polisi dan Rasisme di AS

 

Dinna Prapto Raharja, PhD
Praktisi & Pengajar Hubungan Internasional
@Dinna_PR

KEKERASAN polisi dan rasisme di Amerika Serikat (AS) adalah dua fenomena pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang masih terjadi sejak Amerika merdeka 244 tahun lalu. Demonstrasi yang terjadi di tengah wabah virus korona di hampir semua negara bagian AS menunjukkan rasa frustrasi dari sebagian besar masyarakat AS. Kepemimpinan Barack Obama sebagai presiden ternyata tidak mengurangi masalah rasisme ini, malah semakin mendapatkan ruang di masa kepemimpinan Donald Trump.

Kemarahan-kemarahan itu yang kemudian berakumulasi sehingga mudah meledak dan berujung kerusuhan. Pada saat kerusuhan, maka banyak kelompok dengan kepentingan lain ikut disebut keterlibatannya, baik dari kelompok ekstrem kiri maupun kanan.

Satu hal yang setidaknya dapat kita simpulkan dari kejadian di AS adalah bahwa masalah struktural seperti rasisme, intoleransi, juga pelanggaran HAM tidak bisa selesai dengan mengandalkan naiknya seorang tokoh pemimpin. Masalah seperti ini tumbuh di dalam masyarakat dan menajam seiring dengan relasi sosial antarmasyarakat. Alhasil, harus masyarakatnya sendiri yang mengorganisir gerakan untuk menekan rasa curiga, diskriminasi, intoleransi, dan aneka praduga yang berujung pada tindakan semena-mena tanpa dasar itu.

Baca selengkapnya di sindonews.