Dosen HI Binus: Industri Pertahanan Harus Dapat Menjadi Lokomotif Pembangunan Ekonomi

Pada Kamis, 22 Juli 2021, dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Bina Nusantara (BINUS), Dr. Curie Maharani Savitri, menjadi narasumber diskusi bertajuk “10 Program Prioritas Industri Pertahanan dan Rencana Modernisasi Tentara Nasional Indonesia” yang diadakan oleh PT Semar Sentinel Indonesia.

Selain Dr. Curie, narasumber lain diskusi ini antara lain Alman Helvas Ali, ahli bidang pertahanan dan konsultan PT Semar Sentinel Indonesia, dan Novan Iman Santosa, editor The Jakarta Post dan salah satu pendiri Jakarta Defence Studies. Diskusi ini melanjutkan webinar bertajuk “Ofset, Program Transfer Teknologi, dan Rencana Modernisasi Tentara Nasional Indonesia” yang diadakan oleh PT Semar Sentinel Indonesia pada Kamis, 8 Juli 2021.

Dalam diskusi ini, para narasumber tidak lagi menyampaikan presentasi baru, namun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terbit dari webinar sebelumnya tersebut. Berbagai pertanyaan, baik tentang program prioritas industri pertahanan, ofset, program transfer teknologi, dan rencana modernisasi TNI menjadi pemantik diskusi.

Dalam diskusi ini, Dr. Curie mengatakan bahwa Indonesia sebaiknya melanjutkan program prioritas nasional yang sudah berjalan seperti kapal selam, pesawat tempur IFX, dan tank medium. Sebab, proses yang sudah dilalui menjadikan kurva pembelajaran (learning curve) sudah melandai, investasi yang dihabiskan juga sangat besar, dan untuk menjaga semangat sumber daya manusia industri pertahanan. Penguasaan teknologi ke depan juga harus mempertimbangkan penggunaan basis industri pertahanan untuk memasok angkatan bersenjata saja atau untuk dual-use.

Diskusi dilaksanakan melalui layanan Zoom dengan peserta 50 orang. Penyelenggara diskusi ini, PT Semar Sentinel Indonesia, adalah perusahaan consulting bisnis keamanan dan dirgantara. Diskusi ini disiarkan secara langsung di kanal YouTube Semar Sentinel: https://www.youtube.com/watch?v=n5nwtj61ul4