AIHII dan BINUS Menggelar Pelatihan “Personal Branding with Digital Presence”

Kolaborasi AIHII dan BINUS untuk Penguatan Kehadiran Digital

Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional se-Indonesia (AIHII) bersama Universitas Bina Nusantara (BINUS) menggelar pelatihan personal branding digital sebagai bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual pada Kamis, 28 April 2022, dan terbagi dalam dua sesi, yaitu pukul 10.00–12.00 WIB dan 13.00–15.00 WIB.
Peserta pelatihan merupakan perwakilan dari wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum AIHII, Dr. Asep Kamaluddin Nashir, S.Ag., M.Si., memberikan sambutan pembukaan di kedua sesi.
Selain itu, hadir pula Ketua Koordinator Wilayah Sumatera, Dr. Muhammad Yusra, S.IP., M.A., serta Ketua Koordinator Wilayah Kalimantan, Dr. Enny Fathurachmi, S.IP., M.Si.

Pentingnya Personal Branding bagi Akademisi HI

Pelatihan personal branding digital ini bertujuan meningkatkan kemampuan dosen HI dalam membangun citra akademik melalui platform digital.
Personal branding merupakan proses aktif dalam mengelola kesan publik terkait kemampuan, pengalaman, dan reputasi seseorang.
Sebagai akademisi, dosen dapat membagikan hasil riset serta berinteraksi dengan komunitas ilmiah untuk memperkuat pengaruhnya di ranah akademik.
Moreover, hal ini juga membantu meningkatkan visibilitas riset dan reputasi profesional di tingkat nasional maupun internasional.

Strategi Kehadiran Digital di Era Teknologi

Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan internet (ICT), kehadiran digital atau digital presence menjadi semakin penting.
Therefore, dosen-dosen HI didorong untuk memanfaatkan berbagai platform digital dalam membangun personal branding.
Beberapa platform yang diperkenalkan dalam pelatihan meliputi ResearchGate, Google Scholar, Google Sites, dan ORCID.
Dengan platform ini, dosen dapat memperluas jaringan riset, menampilkan karya ilmiah, dan meningkatkan kredibilitas akademik secara daring.

Materi ResearchGate oleh Mungky Diana Sari

Pembicara pertama, Mungky Diana Sari, menjelaskan manfaat penggunaan ResearchGate dalam personal branding digital.
Platform ini memungkinkan pengguna meminta naskah penuh dari penulis dan melihat siapa saja yang membaca publikasi mereka.
Additionally, ResearchGate membantu dosen HI menemukan mitra riset dengan minat penelitian serupa, sehingga kolaborasi akademik dapat terbangun secara lebih mudah.

Optimalisasi Google Scholar, Google Sites, dan ORCID

Selanjutnya, Ella Prihatini membawakan materi mengenai penggunaan Google Scholar, Google Sites, dan ORCID.
Google Sites merupakan platform gratis dari Google yang mudah diakses dan disunting.
Dosen dapat menampilkan CV, publikasi, dan opini akademik untuk memperkuat citra profesionalnya.

Meanwhile, Google Scholar memungkinkan dosen HI mendaftarkan publikasi riset dan mengikuti perkembangan topik penelitian terkini.
Profil di Google Scholar kini menjadi hal wajib bagi akademisi, terutama karena banyak hibah riset mensyaratkan data dari platform ini.
In addition, fitur “alert” pada Google Scholar membantu pengguna memantau publikasi baru yang relevan dengan bidang riset mereka.

Platform terakhir, ORCID, merupakan identitas digital akademik berbentuk 16 digit unik yang memuat riwayat pendidikan, pekerjaan, dan publikasi.
ORCID membantu membedakan profil akademik seseorang dari peneliti lain dengan nama serupa.
As a result, semakin banyak lembaga riset dalam dan luar negeri yang mewajibkan ORCID sebagai bagian dari profil peneliti.

Kesimpulan: Membangun Reputasi Akademik Digital

Pelatihan personal branding digital yang digagas AIHII dan BINUS menunjukkan pentingnya literasi digital bagi akademisi di era global.
Through this program, dosen HI diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat kehadiran akademik secara berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi contoh kolaborasi antara asosiasi profesi dan institusi pendidikan dalam mendorong transformasi akademik berbasis digital.