MAHASISWA HI BINUS MENDISKUSIKAN KADIN NET ZERO HUB: MENUJU INDONESIA NET ZERO 2060
Pada tanggal 14 Maret 2022, KADIN (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) mengadakan webinar KADIN Net Zero Hub yang bertemakan “Menuju Indonesia Net Zero 2060”. webinar ini dibawakan oleh Dio Rizki Mahendra selaku mahasiswa Hubungan Internasional BINUS University. webinar ini memiliki pembahasan yang meliputi peran KADIN Net Zero Hub dalam mewujudkan Net Zero di Indonesia, pemahaman akan karbon dan gas karbon serta dampaknya, efek rumah kaca dan perubahan iklim, Prinsip Net Zero dan indikator pencapaiannya, serta dasar aksi dan usaha Indonesia dalam mencapai Net Zero. Webinar ini dibuka untuk umum dan dilaksanakan secara online lewat aplikasi Zoom Meeting.
Bermula dengan pembahasan akan karbon dan emisi karbon, Dio memberikan pemahaman bahwa karbon itu sendiri merupakan unsur kimia yang berperan menyusun setiap kehidupan di bumi ini. Namun, pembakaran bahan bakar fosil, kegiatan industri, serta teknologi menghasilkan jumlah karbon secara berlebihan dan berbentuk senyawa berbahaya yaitu karbon dioksida (CO2). Produksi karbon dioksida berlebih ini dapat menghasilkan dampak yang merusak. Yaitu dapat mengakibatkan efek rumah kaca yang secara perlahan akan membuat bumi menjadi lebih panas. Meningkatnya suhu bumi ini dikenal sebagai pemanasan global.
Berlanjut dengan pemaparan mengenai efek rumah kaca serta perubahan iklim, Dio selaku pembicara dari seminar ini memulainya dengan mengangkat materi gas efek rumah kaca. Gas efek rumah kaca adalah lapisan gas yang berada di atmosfer bumi dan berguna untuk mempertahankan stabilitas temperatur bumi. Namun dengan banyaknya gas rumah kaca di atmosfer, maka panas bumi akan tertahan di atmosfer dan menyebabkan bumi kian memanas. CO2 ini adalah salah satu penyebab dari meningkatnya efek rumah kaca. Efek dari rumah kaca dan perubahan iklim ini pada akhirnya juga akan berdampak terhadap berbagai faktor di bumi ini. Perubahan iklim sendiri merupakan perubahan kondisi atmosfer yang disebabkan oleh suhu dan distribusi curah hujan yang berkepanjangan. Perubahan iklim dan efek rumah kaca juga berdampak terhadap ekosistem yang juga akan berpengaruh ke kehidupan laut, pertanian, dan kesehatan. Efek dari perubahan iklim dan efek rumah kaca juga berpengaruh terhadap alam, dimana pemanasan global memicu mencairnya es di kutub, kekeringan secara massal, kekurangan air bersih, serta bencana alam.
Adapun Net Zero merupakan gerakan yang mengacu pada jumlah emisi gas karbon dan memfokuskan penerapannya dalam penyeimbangan produksi serta penyerapan gas karbon. Program Net Zero merupakan program untuk mengurangi kadar gas efek rumah kaca hingga pada titik tidak lebih dari kapasitas penyerapannya. Upaya ini dilakukan secara global, termasuk oleh Indonesia, guna menanggulangi pemanasan global. Selanjutnya, pembicara juga mengangkat materi akan terminologi Net Zero yang mencangkup Carbon Neutral, Carbon Credit, Carbon Trading, serta Carbon Sink & Net Carbon Sink. Adapun aksi ini didasari dari program UN Framework Convention on Climate Change, dan fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan hutan terbesar serta posisi Indonesia yang masih tertinggal dalam topik kepedulian dan program lingkungan.
Indonesia sendiri menargetkan Net Zero pada 2060. Sektor energi akan secara bertahap menggantikan batu bara dan energi fosil lainnya dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Pembicara juga melanjutkan dengan mengangkat topik upaya Indonesia dalam menuju energi hijau dengan menerapkan Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) untuk berfokus pada stabilitas emisi karbon. Didalamnya terdapat rangkaian program pemerintah dan menerapkan green economy yang berasaskan pelestarian lingkungan serta kesejahteraan sosial. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia memerlukan dukungan dan partisipasi dari seluruh penduduknya. Indonesia tidak dapat menjalankan, dan mencapai Net Zero tanpa adanya bantuan pihak eksternal
Dio selaku pembicara pada akhirnya juga menggarisbawahi pentingnya peran KADIN dalam mewujudkan Net Zero 2060, dimana KADIN memiliki peran untuk menjadi badan pengawas dan konsultasi untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dan perusahaan. Selain menjadi badan pengawas, KADIN juga menjadi organisasi Net Zero, dimana KADIN menjadi organisasi swasta guna merangkul perusahaan sekaligus bisnis nasional guna mencapai Net Zero 2060. Secara keseluruhan, KADIN Indonesia menjadi wadah pengetahuan dan menciptakan serangkai program guna mencapai Net Zero. KADIN juga membantu masyarakat untuk menghubungkan komunitas yang tepat serta mengadakan acara guna mengapresiasi pencapaian anggota KADIN Net Zero Hub. Dengan pemaparan materi tersebut, webinar KADIN Net Zero Hub berakhir dan ditutup oleh Dio Rizki Mahendra selaku pembicara dari acara tersebut setelah adanya sesi tanya jawab.