Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2022
Pada Sabtu, 26 November 2022, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) beserta Departemen Hubungan Internasional Binus University kembali menyelenggarakan Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2022 di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta.
CIFP adalah konferensi hubungan internasional yang memberikan ruang bersama bagi menteri, pejabat, diplomat, politisi, selebriti, pakar, peneliti, pengusaha, militer, intelijen, wartawan, mahasiswa dan publik untuk berdiskusi secara terbuka.
Setelah tertunda pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19, CIFP diselenggarakan kembali tahun ini dengan tema “Navigating a Turbulent Ocean”, yang menggambarkan tantangan berat diplomasi bebas aktif Indonesia dalam mencari peran dan posisi yang tepat dalam dunia yang semakin bergolak, semakin terbelah, dan tidak menentu.
CIFP 2022 terdiri dari sekitar 16 sesi (2 sesi pembuka dan penutup dan 16 sesi paralel) dan melibatkan lebih dari 80 pembicara dari dalam dan luar negeri. Sesi pembuka CIFP 2022 bertajuk “Indonesia and the World in 2022” dan menghadirkan Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri RI.
Dua orang dosen HI Binus menjadi moderator dalam sesi paralel CIFP 2022: Curie Maharani Savitri, Ph.D. menjadi moderator sesi bertajuk “Russia – Ukraine War: What is the Latest Update? How Should Indonesia Respond?” Panelis dalam sesi ini antara lain Christina Aryani, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI; Prof. Yuddy Chrisnandi, Duta Besar Indonesia untuk Ukraina (2017-2021); Radityo Dharmaputra, FPCI Fellow dan dosen HI Universitas Airlangga (Unair); serta Bambang Harymurti, komisaris Tempo.
Selain itu, Dayu Nirma Amurwanti, dosen HI Binus, menjadi moderator sesi bertajuk “Indo-Pacific: ASEAN Centrality and the Emergence of Minilateral Arrangements”. Panelis dalam sesi ini antara lain Michael Tene, Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Komunitas Politik-Keamanan;Dr. Yose Rizal Damuri, direktur eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS); Prof. Gordon Flake, CEO Perth USAsia Centre; dan Prof. Richard Heydarian, dosen senior Asian Center, University of the Philippines Diliman (UPD).