Dosen HI Binus Diwawancara Surat Kabar Nasional tentang Calon Menhan Trump Tidak Pahami ASEAN

Salah seorang dosen program studi Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara (HI Binus), Dr. Dinna Prapto Raharja, diwawancara oleh surat kabar nasional Indonesia, Rakyat Merdeka, tentang calon Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth, yang tidak memahami Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Dalam sidang konfirmasi calon menhan tersebut di Senat AS, Hegseth tidak bisa menyebutkan satu pun negara anggota ASEAN dengan benar, padahal ASEAN dinilai memiliki peran strategis yang relevan bagi AS.

Menurut Dr. Dinna, hal ini wajar karena peran strategis ASEAN bagi AS itu hanya retorika, padahal faktanya AS tidak pernah menganggap penting ASEAN. Pada era pemerintahan Presiden AS Barack Obama, kebijakan luar negeri AS pivot to Asia tidak terjadi, karena AS berfokus ]ke Timur Tengah. Pada era pemerintahan pertama Presiden Donald Trump, AS berfokus ke Asia Pasifik dan membentuk pakta keamanan Australia, United Kingdom, United States (AUKUS), yang seolah mengabaikan ASEAN.

Dr. Dinna mengingatkan bahwa meski AS sudah meningkatkan level kerja sama dengan ASEAN ke tingkat Comprehensive Strategic Partnership, bentuk perhatian AS ke ASEAN tidak akan pernah sebanding dengan perhatian mereka ke Timur Tengah atau China. Jadi, jika pemerintahan kedua Trump mengangkat menhan yang tidak memahami ASEAN, berarti pendekatan Trump di kawasan memang akan fokus pada hal-hal transaksional dan membidik langsung ke China.

Wawancara ini dapat dilihat di tautan berikut: https://rm.id/baca-berita/internasional/250967/calon-menhan-trump-nol-ilmu-soal-asean-pengamat-tidak-perlu-diromantisasi.