Program Enrichment Track Internship menjadi jembatan bagi mahasiswa BINUS University untuk menjajal pengalaman nyata di dunia profesional. Salah satunya adalah Vioreen Alfreda, mahasiswa Hubungan Internasional semester enam, yang menjalani magang di Agung Sedayu Group, divisi Public Relations. Pengalaman magang ini menjadi titik awal berharga untuk mengasah keterampilan komunikasi strategis di industri properti dan pariwisata.

Sejak awal kuliah, Vioreen memang sudah menunjukkan ketertarikan terhadap bidang Public Relations. Ketertarikan itu diperkuat lewat keterlibatan dalam berbagai kegiatan organisasi. Saat mencari peluang magang, ia mendapatkan informasi magang di perusahaan tersebut melalui jaringan profesionalnya. Ketertarikannya semakin tumbuh setelah mengetahui lebih banyak tentang budaya kerja dan peluang pengembangan diri di perusahaan tersebut. Lingkungan kerja yang kreatif, muda, dan inovatif membuatnya semakin tertarik untuk bergabung.

“Kebanyakan tim di sana adalah anak-anak muda yang sangat kreatif, penuh semangat, dan terbuka terhadap ide baru,” ujarnya.

Hal inilah yang mendorong keputusannya untuk mendaftar dan terjun langsung ke dunia kerja profesional.

Sebagai Public Relations Intern, ia diberi kesempatan untuk ikut terlibat dalam berbagai kegiatan penting. Mulai dari membantu menyusun konten media sosial, membuat laporan publikasi, hingga terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan event.

“Di sini saya tidak hanya jadi penonton, tapi benar-benar dilibatkan,” katanya.

Pengalaman tersebut tidak hanya memperluas wawasan tentang dunia Public Relations, tetapi juga melatih soft skills penting seperti komunikasi, manajemen waktu, dan kerja tim.

Meski berasal dari latar belakang Hubungan Internasional, ia harus cepat beradaptasi dengan industri yang sama sekali baru baginya. Salah satu tantangan utama adalah memahami product knowledge dan proses pengembangan kawasan PIK sebagai destinasi wisata unggulan di Jakarta Utara.

“Karena tidak belajar langsung tentang properti atau pengembangan kawasan, saya butuh waktu untuk memahami istilah teknis yang digunakan,” ceritanya.

Tantangan lain muncul dalam bentuk dinamika kerja lintas tim, terutama karena banyak tim di kawasan PIK berada di lokasi berbeda dari kantor pusat. Hal ini membuat koordinasi menjadi hal yang sangat penting. Namun, berkat dukungan dari tim dan semangat untuk belajar, ia mampu beradaptasi dan justru merasa tertantang untuk terus berkembang.

“Saya belajar bahwa komunikasi yang efektif, fleksibilitas, dan inisiatif adalah kunci utama dalam menghadapi dunia kerja,” tambahnya.

Dari segi ritme kerja, lingkungan di Agung Sedayu Group dikenal cepat dan dinamis. Namun, justru di sanalah letak nilai pembelajaran yang paling besar.

“Saya sempat kaget dengan kecepatan kerjanya, tapi lama-lama jadi terbiasa. Justru tantangan itu membuat saya tumbuh,” ujarnya.

Sebagai intern, ia merasa benar-benar dianggap bagian dari tim, bukan sekadar pelengkap. Ia diberi kepercayaan untuk ikut dalam proyek strategis, mendapatkan masukan langsung dari mentor, dan ikut terlibat dalam diskusi penting.

Dari seluruh pengalaman magangnya, Vioreen menyadari bahwa kesuksesan di dunia kerja tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, tetapi juga oleh keterampilan interpersonal dan kemauan untuk terus berkembang.

“Kesuksesan di dunia kerja bukan cuma soal pintar, tapi juga soal bagaimana kamu menjalin hubungan baik dengan orang lain,” tegasnya.

Baginya, membangun komunitas yang suportif, menjaga komunikasi yang terbuka, serta menumbuhkan rasa saling menghargai di lingkungan kerja adalah fondasi utama dalam membentuk profesionalisme. Selain itu, ia menekankan pentingnya keterbukaan terhadap tantangan dan aktif berkontribusi dalam setiap proses.

“Di sini kamu tidak hanya belajar dari teori, tapi juga dari praktik langsung yang menantang dan membentuk cara berpikir—dan justru dari tantangan-tantangan itulah kamu akan tumbuh,” ujarnya.

Bagi mahasiswa BINUS yang ingin mengikuti jejaknya, Vioreen sangat merekomendasikan Agung Sedayu Group sebagai tempat magang. Selain pembelajaran teknis, mahasiswa akan dibekali dengan pola pikir strategis serta pengalaman nyata dalam proyek-proyek berdampak.

Penulis: Louis Fernando Then & Nazela Allia Rezeki