Memasuki semester enam di jurusan Hubungan Internasional BINUS University, Nellita Divanauli memutuskan untuk mengeksplorasi ranah ekonomi global melalui jalur praktis—yaitu magang. Setelah melalui proses pencarian yang cukup panjang, dari menjelajahi platform seperti LinkedIn dan Jobstreet hingga menjalin komunikasi dengan berbagai relasi, akhirnya kesempatan itu datang. Pada pertengahan Desember 2024, Nellita dijadwalkan wawancara dengan divisi Business Development – Marketing di DHL Supply Chain Indonesia. Tak lama kemudian, ia resmi diterima sebagai intern di perusahaan multinasional tersebut.

“Saya memang sudah tertarik untuk belajar lebih dalam mengenai sektor ekonomi dalam konteks hubungan internasional,” ungkap Nellita. “DHL Supply Chain memberikan saya peluang untuk memahami bidang supply chain, ekspor-impor, dan logistik secara langsung.”

Motivasi Nellita untuk memilih DHL bukan semata karena status perusahaan sebagai pemain global dalam industri logistik, tapi juga karena inspirasi dari keluarga. Ibunya yang juga bekerja di bidang supply chain membuatnya ingin menyelami lebih jauh bagaimana dunia logistik bekerja dari dalam.

Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, Nellita mengaku cukup asing dengan berbagai istilah teknis dalam dunia supply chain dan logistik. Tantangan pun muncul saat ia harus menjalankan tugas-tugas yang memerlukan pemahaman terhadap konsep-konsep tersebut.

“Awalnya saya cukup bingung dengan istilah-istilah yang digunakan, tapi saya tidak ragu untuk bertanya—baik ke atasan, keluarga saya, maupun mencari sendiri melalui internet,” jelasnya.

Dari situ, ia menyadari bahwa tidak ada salahnya menjadi pemula, selama mau terus belajar dan terbuka terhadap pengetahuan baru. Tantangan yang dihadapi justru menjadi jalan baginya untuk memperdalam pemahaman tentang industri logistik secara nyata.

Selama menjalani magang, Nellita merasa dirinya tidak hanya sekadar ‘penonton’. Ia dilibatkan secara aktif dalam berbagai proyek, termasuk sejumlah event yang dijalankan oleh divisi Business Development dan Marketing. Menurutnya, lingkungan kerja di DHL sangat suportif, baik dari segi profesionalitas maupun suasana sosialnya.

“Saya benar-benar diberi kesempatan untuk berkontribusi dan belajar langsung dari tim yang berpengalaman,” katanya. “Pengalaman ini membuka wawasan saya tentang bagaimana strategi bisnis dikembangkan dalam konteks supply chain global.”

Dari keseluruhan pengalaman tersebut, satu hal yang paling membekas bagi Nellita adalah pentingnya integritas dan keterbukaan dalam dunia kerja. Ia menyadari bahwa dua nilai itu menjadi fondasi penting dalam membangun hubungan profesional yang sehat, terutama saat berada di lingkungan baru.

“Di lingkungan yang baru dan berbeda, integritas dan keterbukaan bisa membentuk citra diri yang positif dan membangun kepercayaan dari orang-orang sekitar,” ujarnya.

Bagi mahasiswa BINUS lainnya yang tertarik menjalani magang di perusahaan seperti DHL, Nellita punya satu pesan: jangan ragu untuk menjajal dunia supply chain dan logistik. Menurutnya, bidang ini sangat relevan bagi mereka yang memiliki minat di ekonomi internasional dan ekspor-impor.

“Supply chain dan logistik punya peran besar dalam menggerakkan roda ekonomi global. Jika kamu tertarik pada bagaimana dunia bekerja di balik layar perdagangan internasional, ini tempat yang tepat untuk belajar.”

Pengalaman Nellita di DHL Supply Chain menjadi bukti bahwa semangat belajar, keberanian menghadapi tantangan, dan nilai-nilai integritas bisa membuka banyak pintu menuju masa depan profesional yang gemilang.

Penulis: Louis Fernando Then