Jenjang karir masa depan dapat ditentukan dengan mengetahui passion kita secara memaksimalkan kesempatan melalui program enrichment, yaitu track internship yang dijalani oleh Erwin Setiabudi sebagai HC Shared Services di Perusahaan PT. Pupuk Indonesia. Dalam perjalanan magang yang dilalui oleh Erwin yaitu bertanggung jawab dalam menjaga akurasi dan konsistensi data SDM dari ribuan pegawai anak perusahaan. Dengan memperhatikan setiap detail entri atau sinkronisasi data untuk proses payroll dan sistem kepegawaian. Dengan pengalaman magang yang didapat, ia menerapkan pendekatan sistematis menggunakan checklist verifikasi harian, quality control mandiri, dan evaluasi berkala bersama supervisor dengan memahami sistem berskala besar, kualitas kerja bukan hanya soal kecepatan, tetapi akuntabilitas terhadap hasil. Ia percaya bahwa pemahaman lintas disiplin dapat menjadi nilai tambah, terutama dalam mengelola sumber daya manusia yang kompleks dan multikultural.

Pupuk Indonesia adalah holding strategis dengan skala operasional yang sangat besar dan kompleks. Menurut Erwin, kompleksitas tersebut justru merupakan lingkungan yang ideal untuk memahami bagaimana kebijakan dan praktik human capital diimplementasikan dalam konteks korporasi negara. Selain itu, penggunaan sistem SAP HCM di lingkungan kerja Pupuk Indonesia menjadi salah satu daya tarik utama, karena memberikan pengalaman langsung terhadap digitalisasi dan otomasi proses HR.

Perjalanan magang yang dihadapi oleh Erwin dengan dinamika kerja di Pupuk Indonesia, sebagai intern, Erwin tidak hanya diberikan tugas-tugas dasar, tapi juga diberi ruang untuk terlibat dalam analisis data yang digunakan dalam pengambilan keputusan strategis. Keterlibatan aktif ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pendekatan inklusif terhadap pengembangan talenta muda, yang menurutnya mencerminkan budaya organisasi yang progresif. Erwin merasa menjadi bagian dari tim, bukan sekadar pelengkap administratif.

Pengalaman magang didapat oleh Erwin yang paling fundamental adalah bahwa penguasaan teknis harus selalu dibarengi dengan kedewasaan dalam tanggung jawab. Di dunia profesional, kita dinilai bukan hanya karena kemampuan, tapi juga karena sikap terhadap pekerjaan—ketelitian, konsistensi, dan kemampuan bekerja dalam sistem yang kompleks. Ini penting bagi kita sebagai mahasiswa karena memberikan transisi nyata dari dunia akademik ke dunia kerja, di mana ekspektasi dan konsekuensi jauh lebih besar.

Penulis: Nazela Allia Rezeki & Louis Fernando Then