Program enrichment terbagi beberapa pilihan, salah satunya program entrepreneurship. Raihan Aditya memutuskan untuk mengembangkan bisnis musiknya, yakni Binus & Beats. Program entrepreneurship bukan sekedar belajar teori kewirausahaan, tetapi menjadi wadah untuk Raihan untuk menggabungkan ilmu bisnis dan kreativitas bermusik yang is cintai.

Lewat perjalanan ini, ia belajar bagaimana cara membangun brand, mengelola produksi musik, hingga memahami strategi pemasaran di industri kreatif yang serba cepat. Puncak dari pengalaman Raihan di program ini adalah perilisan EP perdananya berjudul “Start Something Over” pada 12 Agustus 2025. EP ini berisi tiga track: “Become Pleasant”, “Rugged Runner”, dan “Swirling Aurora”, yang menjadi bukti nyata bagaimana ia berhasil memadukan musik tradisional Indonesia seperti gamelan dengan genre modern seperti amapiano, drum and bass, dan electronic music.

Alhasil, Raihan berhasil menciptakan identitas musik yang unik, segar, dan relevan dengan selera generasi muda. Ia tidak hanya berinovasi, tapi juga melestarikan budaya Indonesia dengan pendekatan modern, menjadikan gamelan bukan sekadar warisan, tapi juga masa depan. Motivasi utama Raihan sederhana namun kuat. Ia ingin membuat musik Indonesia dikenal dunia, tanpa kehilangan akar budayanya. Dengan menggabungkan gamelan dan ritme elektronik, Raihan membuktikan bahwa modernisasi budaya tidak harus menghapus identitas, tapi justru memperkuatnya.

Kini karya-karyanya sudah dapat kita dengarkan di berbagai Digital Streaming Platform (DSP) seperti Spotify, Apple music, Tidal dan Youtube Music. 

Image credit : wav.original instagram

https://orcd.co/startsomethingover 

Salah satu lagu yang menonjol, “Start Something Over”, bahkan sempat diangkat oleh akun media musik @wav.original di Instagram bersama rilisan musisi lain seperti Sal Priadi, Rich Brian, Rasyiqa, The High Temples, dan Tricia Anggoman.


Image credit : wav.original instagram

Selama menjalani program Entrepreneurship Track, Raihan tidak hanya fokus di studio. Ia juga aktif mengikuti expo antar peserta, di mana ia bisa melihat langsung berbagai ide bisnis inovatif yang dikembangkan oleh mahasiswa lain.

Selain itu, Raihan juga rajin menghadiri seminar tentang branding, pemasaran, dan pengelolaan usaha kreatif. Semua kegiatan ini berlangsung di Binus Incubator (BeeHub), ruang kolaboratif yang terletak di kampus Binus Anggrek dan menjadi “rumah” bagi para calon entrepreneur muda.

Bagi Raihan, program ini bukan sekadar kegiatan akademis, tapi sebagai batu loncatan menuju karier profesional di industri musik. Ia belajar bahwa menjadi musisi independen bukan hanya soal mencipta lagu, tapi juga mengelola diri sebagai brand dan bisnis. Kemudian, program ini menjadi pengalaman berharga yang membantunya menggabungkan passion bermusik dengan mindset kewirausahaan agar dapat terus berkembang secara profesional dan dapat menjadi “kendaraan” bagi kalian-kalian yang ingin menjadi musisi independen sendiri di masa depan.

Ditulis oleh : Tubagus Syah Akhtar Auzan dan Nurhidayati Amalia