Kepemimpinan Inklusif: Ridho Afandi Sinulingga (HI B27) Raih Best Leader Award di IYEN #13
Ridho Afandi Sinulingga (HI B27), seorang mahasiswa Hubungan Internasional BINUS, baru-baru ini menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih penghargaan Best Leader Award dalam ajang SDGs Pitch Competition di IYEN (International Youth Exchange Network) #13.
Pencapaian ini menyoroti filosofi kepemimpinan Ridho dalam mengelola tim yang beragam dan fokusnya pada solusi digital untuk mengatasi isu pendidikan, khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Filosofi Kepemimpinan: Mengutamakan Keterlibatan Anggota
Sebagai leader dalam kompetisi ini, Ridho Afandi Sinulingga memiliki tugas utama memastikan setiap anggota tim merasa terlibat dan nyaman bekerja sama. Ridho menghadapi tantangan besar karena timnya terdiri dari latar belakang yang sangat beragam, mulai dari siswa SMA hingga mahasiswa S2. Namun, Ridho melihat keberagaman ini sebagai peluang untuk belajar bagaimana menyatukan cara pandang yang berbeda agar bisa bergerak ke arah yang sama.
Filosofi kepemimpinan yang Ridho pegang adalah sederhana: tim yang baik lahir dari arahan yang tepat. Ridho percaya bahwa seorang pemimpin harus mengenal potensi dan karakter setiap anggota tim untuk menempatkan mereka di posisi yang sesuai. Ridho membagi tim menjadi empat bagian jelas ketua, sekretaris, konseptor, dan media sosial agar setiap orang memiliki peran yang fokus dan komunikasi menjadi lancar.
Inovasi Digital untuk Pemerataan Pendidikan (SDG 4)
Ide SDGs yang tim Ridho Afandi Sinulingga angkat adalah solusi digital berupa platform beasiswa terintegrasi. Platform ini berfungsi sebagai penghubung antara berbagai informasi beasiswa dan mereka yang membutuhkan, bukan sebagai penyelenggara beasiswa.
Lebih lanjut, tim Ridho mengembangkan inisiatif berupa program duta beasiswa di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), guna memastikan akses informasi pendidikan bisa merata hingga pelosok negeri. Tim Ridho juga merancang pelatihan beasiswa gratis khusus untuk wilayah 3T, dengan pembiayaan bersumber dari sponsor, paket berlangganan, serta kerja sama dengan pemerintah.
Proses pembentukan tim dilakukan secara acak oleh pihak penyelenggara. Tim membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk mempersiapkan pitch innovation mulai dari brainstorming ide, penyusunan konsep, hingga pembuatan website versi beta dan presentasi untuk tampil di Chapter Singapore – Malaysia.
Motivasi utama Ridho adalah kepeduliannya terhadap isu pendidikan di Indonesia dan keinginannya untuk keluar dari zona nyaman kepemimpinan yang sudah Ridho kenal. Ridho berharap bisa ikut berkontribusi agar pendidikan dan informasi tersebar lebih merata, karena Ridho percaya setiap anak berhak mendapat kesempatan yang sama.
Pelajaran Kunci: Kolaborasi Lintas Batas
Hal paling berharga yang Ridho Afandi Sinulingga dapatkan adalah memahami makna kolaborasi yang sebenarnya. Ridho menyadari bahwa bekerja dengan orang dari latar belakang, budaya, dan cara berpikir yang berbeda bukan soal menyatukan semuanya menjadi satu suara, tetapi bagaimana setiap perbedaan itu bisa saling melengkapi.
Dalam inovasi digital, Ridho belajar bahwa ide besar tidak lahir dari satu kepala, tetapi dari proses mendengarkan, menyesuaikan, dan memberi ruang bagi setiap anggota untuk berkontribusi.
Pesan untuk Binusian
Sebagai pesan terakhir untuk teman-teman Binusian yang ingin mengembangkan skill kepemimpinan dan berprestasi di forum internasional:
Ridho Afandi Sinulingga berpesan: “Beranilah untuk mulai, meski belum merasa siap. Kadang kita terlalu sibuk menunggu momen yang sempurna, padahal kesempatan sering datang di saat kita masih ragu.”
Ditulis Oleh Alfa Qaaf


Comments :