Menambah Nilai Diri: Strategi Raihana Tazkiya (HI B26) Melalui Inisiatif Human Capital Project Leader
Raihana Tazkiya (HI B26), seorang mahasiswa Hubungan Internasional, mengambil langkah strategis untuk memperkaya kompetensinya melalui jalur Specific Independent Study (SSI). SSI merupakan salah satu dari tujuh track program Enrichment yang ditawarkan, di samping Magang Perusahaan, Penelitian, Kewirausahaan, Pengembangan Masyarakat, Studi Lanjut, dan Studi di Luar Negeri. Dalam jalur ini, inisiatif khusus yang dipilihnya adalah HCPL (Human Capital Project Leader), sebuah bidang yang berada di luar disiplin ilmu HI.
Motivasi Memperluas Keterampilan di Luar Jurusan
Alasan utama Raihana tertarik mengikuti SSI didorong oleh keinginannya untuk mempelajari keterampilan baru di luar kurikulum perkuliahan. Dirinya menyadari tantangan berat pasar kerja saat ini, di mana banyak kasus menunjukkan lulusan seringkali menempati peran yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah. Oleh karena itu, bagi Raihana, menjadi penting untuk mempelajari skill lain selain sebagai lulusan HI agar nilai dirinya meningkat dan memiliki daya saing lebih.
Dalam proses penelitiannya, Raihana cenderung tertarik terhadap kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan atau ongoing, lalu ia akan berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan arahan yang jelas.
Pendekatan Riset Kualitatif dan Tantangan Akses Data
Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, proses penelitian yang dijalani Raihana mengikuti standar akademik, yakni menggunakan metode kualitatif dan diwajibkan untuk menerapkan perspektif atau teori HI tertentu, seperti liberalisme, feminisme, atau strukturalisme.
Langkah yang dilakukan Raihana biasanya dimulai dengan melakukan pengumpulan data dan literatur dari sumber yang kredibel, dilanjutkan dengan penyusunan draf berdasarkan temuan dari literatur tersebut, sebelum akhirnya berdiskusi intensif dengan pembimbing.
Namun, proses ini tidak luput dari tantangan. Raihana mengaku kesulitan mendapatkan sumber jurnal yang mudah diakses, mengingat banyak repository yang terkunci. Selain itu, dirinya merasa sulit untuk menemukan jurnal yang membahas topik serupa yang masih diterbitkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Raihana memanfaatkan akses ke perpustakaan kampus guna mendapatkan sumber journal yang dibutuhkan.
Transformasi Pola Pikir dan Pengalaman Berkesan
Keikutsertaan dalam program HCPL tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga mentransformasi pandangan dan pola pikir Raihana dari dunia perkuliahan menuju pemahaman akan dunia kerja. Ia menjadi lebih paham mengenai sudut pandang profesional dan tantangan yang dihadapi oleh pekerja, yang jauh berbeda dengan kehidupan kampus.
Momen yang paling berkesan bagi Raihana adalah ketika berkesempatan mendengarkan cerita dari para profesional ulung (orang-orang hebat) yang telah meniti karir dari perusahaan-perusahaan ternama seperti Sinarmas, CB Danone, hingga Astra. Mendengarkan struggle dan tantangan mereka di awal karir membuat Raihana merasa relate dan tidak sendiri. Dirinya pun belajar banyak tips and tricks berharga dari para senior ini. Bahkan, beberapa dari mereka berbaik hati memberikan informasi lowongan magang di perusahaan mereka, atau menawarkan koneksi LinkedIn dengan harapan Raihana dan rekan-rekannya bisa menjadi penerus di perusahaan tersebut.
Pesan Kunci untuk Binusian
Sebagai penutup, Raihana Tazkiya berpesan kepada Binusian lain untuk mengambil topik atau skill yang memang dibutuhkan di dunia kerja saat ini dengan memperhatikan demand market, serta memastikan ada kemauan kuat untuk mempelajarinya. Raihana mencontohkan skill seperti Human Capital dan Excel yang sering dicari. Menurutnya, mempelajari skill di luar jurusan sangat penting untuk menambah value diri saat melamar pekerjaan, sehingga perusahaan tertarik dan merasa bahwa peran kita dibutuhkan.
Ditulis Oleh Alfa Qaaf


Comments :