Raih Q1, Journal of ASEAN Studies menjadi salah satu jurnal terbaik untuk studi Asia Tenggara
Jakarta, – Journal of ASEAN Studies, terbitan Centre for Business and Diplomatic Studies dan Departemen Hubungan Internasional, Universitas Bina Nusantara, kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Sebagai satu-satunya jurnal Hubungan internasional di Indonesia saat ini yang terindeks di database Scopus, JAS meraih peringkat quartile terbaik (Q1) di bidang cultural studies.
Prestasi ini dirilis secara resmi oleh Scimago Journal and Country Rank dalam laman resminya https://www.scimagojr.com/ (11/5).
Peringkat Q1 ini diraih oleh Journal of ASEAN Studies setelah memperhitungkan sejumlah komponen yang diperoleh selama dua tahun terakhir (2020-2022).
JAS menjadi salah satu dari 10 jurnal internasional yang fokus ke Asia Tenggara. Jurnal ini mencatatkan skor 0,24 untuk overall SJR score. JAS memiliki skor lebih tinggi dari jurnal-jurnal internasional lain seperti Asian Politics and Policy (0.22) yang diterbitkan Wiley, Asian Journal of Political Science (0,23) yang diterbitkan Taylor and Francis, Asian Perspective (0.21) terbitan John Hopkins University dan Southeast Asian Studies (0.23) serta Japanese Journal of Southeast Asian Studies (0,14) besutan University of Kyoto.
Scimago merupakan lembaga pemeringkatan jurnal-jurnal ilmiah terkemuka di dunia. Seluruh jurnal yang masuk dalam pemeringkatan ini merupakan terbitan yang dinilai bereputasi dan diindeks oleh Scopus. Scimago merilis hasil kerja keras jurnal-jurnal tersebut dengan memperhatikan tingginya dampak ilmiah dalam bidang-bidang keilmuan yang terkait.
Sementara itu, Journal of ASEAN Studies merupakan jurnal ilmiah yang telah terbit sejak 2012. Jurnal ini digawangi oleh Prof. Tirta Nugraha Mursitama, PhD selaku editor in Chief dan Moch Faisal Karim, PhD serta Lili Yulyadi, PhD selaku editor. Jurnal ini dirancang untuk memperkaya pemahaman tentang isu-isu Hubungan Internasional, politik, ekonomi, sosial, dan budaya dari negara-negara yang terletak di Asia Tenggara.
Prof Tirta Nugraha Mursitama selaku editor in chief serta Wakil Rektor bidang Penelitian menyatakan bahwa dukungan institusi dan komunitas epistemik Hubungan Internasional Indonesia menjadi kunci bagi keberhasilan JAS menjadi outlet internasional yang diakui dunia. “Tentu capaian ini bukanlah tujuan utama dari keberadaan JAS. JAS ada untuk menjadi outlet bagi riset-riset tentang ASEAN yang mampu mengubah cara pandang kita tentang ASEAN yang lebih baik. Kami berterima kasih kepada seluruh stakeholders yang mendukung JAS selama ini,” ungkap Prof Tirta.
Menurut Editor Journal of ASEAN Studies, Moch Faisal Karim, PhD yang juga adalah Assistant Professor in International RElations, capaian ini adalah bukti bahwa komunitas epistemik Hubungan Internasional di Indonesia semakin maju dan Indonesia layak menjadi kiblat dunia dalam studi tentang ASEAN dan Asia Tenggara.
Masuknya JAS menjadi jurnal Q1 juga hadiah manis bagi perayaan 10 tahun berdirinya Departemen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara. “JAS merupakan kontribusi kami untuk pengembangan riset dan untuk menjadi pusat bagi studi tentang Asia Tenggara di dunia. Kami berterima kasih kepada Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) yang terus memberikan dukungan kepada kami,” ujar Rangga Aditya, PhD, ketua Departemen Hubungan Internasional.
JAS adalah satu-satunya jurnal Hubungan Internasional di Indonesia yang terindeks scopus dan meraih peringkat Q1.
Bagi yang ingin membaca atau mengirim manuskrip, silakan kunjungi tautan berikut ini. https://journal.binus.ac.id/index.php/jas/about/submissions
Tautan: https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=21101041815&tip=sid&clean=0