Dari HI BINUS ke Astra: Ini Kisah Inspiratif Aryo Wailan Gitoyo, sebagai Praktisi Government Relations Analyst di PT Astra International Tbk!

Aryo Wailan Gitoyo, yang merupakan alumni Jurusan Hubungan Internasional BINUS (Binusian 2019), kini menorehkan karir cemerlang sebagai Government Relations Analyst di PT Astra International Tbk. Posisi yang ia tempati saat ini sangat strategis, menjadikannya wajah resmi perusahaan dalam menjalin hubungan dengan berbagai lembaga negara.

Peran Strategis sebagai Mediator Pemerintahan

Fungsi utama Aryo sebagai Government Relations Analyst (Govrel) adalah berperan sebagai mediator strategis, fasilitator kepentingan, dan representasi resmi PT Astra International Tbk dengan stakeholder utama, yaitu lembaga pemerintahan. Lingkup kerjanya mencakup eksekutif, yudikatif, dan legislatif, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, serta Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) hingga TNI dan POLRI. Selain itu, koordinasi Astra juga melibatkan NGO yang beririsan dengan lembaga pemerintahan, seperti Kadin.

Dalam praktik sehari-hari, tanggung jawab Aryo adalah menjembatani kepentingan antara pihak swasta dan sektor publik. Tantangan terbesarnya adalah mengkonversi dan men-deliver kepentingan perusahaan kepada instansi pemerintah (K/L) dan sebaliknya, dengan memitigasi risiko seminimal mungkin. Karena budaya dan hirarki swasta dan pemerintah sangat berbeda, seorang praktisi Govrel dituntut untuk bisa “connecting the dots” agar kepentingan masing-masing pihak dapat tercapai.

Diplomasi HI: Krusial dalam Govrel

Menurut Aryo, persentase ilmu yang ia pelajari di BINUS HI sangat relevan; bahkan 80 hingga 90% materi tersebut digunakan dalam tugasnya sebagai praktisi Govrel. Ia menegaskan bahwa tiga skill utama diplomasi, analisis kebijakan, dan negosiasi merupakan elemen krusial dalam pekerjaannya.

Selain itu, seorang praktisi Govrel juga harus menguasai pemahaman dinamika politik domestik dan luar negeri, penguasaan hirarki dan organisasi pemerintah, serta networking yang merupakan implementasi langsung dari “the art of diplomacy”. Di lapangan, Aryo juga dituntut menguasai soft skill protokoler dan VIP handling, khususnya saat berinteraksi dan menghubungkan pejabat tinggi pemerintah (high-ranking government officials) dengan BOD perusahaan.

Perjalanan Karir yang Unik Sejak Pandemi

Perjalanan karir Aryo terbilang unik, dimulai saat krisis mencari kerja di tengah pandemi COVID-19 setelah lulus tahun 2020. Di tengah minimnya lapangan pekerjaan, ia berinisiatif mengembangkan kapasitas diri. Awalnya ia aktif membantu KPU sebagai KPPS pada Pilkada 2020, lalu pada awal 2021 Aryo menjalani magang selama enam bulan di Kementerian Pertahanan RI (Ditkersinhan). Setelah sempat mencoba jalur CPNS Diplomat Kemlu (namun belum berhasil), ia melanjutkan dengan magang di Think Tank Semar Sentinel.

Momen penentu datang di akhir 2021. Berkat relasi yang terjalin saat magang di Kemhan, Aryo dihubungi oleh rekan sejawatnya yang merekomendasikannya untuk posisi di Multi-National Company (MNC) asal Korea Selatan, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI). Setelah proses wawancara, pada awal 2022 Aryo diterima sebagai VIP Protocol and Communications Specialist di HMMI selama dua setengah tahun. Kemudian, pada 2024, ia di-approach melalui direct message LinkedIn oleh user dari PT Astra International Tbk untuk posisi Government Relations Analyst. Setelah melalui proses rekrutmen yang panjang, Aryo diterima dan resmi berkarir di Astra sejak Mei 2024 hingga saat ini.

Tips Kunci: Networking dan Wawasan Kebijakan

Bicara soal networking, Aryo berpesan kepada mahasiswa HI BINUS untuk memulai membangun jaringan sejak dini. Manfaatkan waktu magang terutama di instansi pemerintah atau acara-acara besar karena relasi tersebut dapat membuka opportunity tak terduga. Aryo mencontohkan, relasinya sejak magang di Kemhan (2021) masih terjalin dan sangat membantu kinerja saat ini.

Aryo juga menekankan bahwa modal utama seorang Govrel adalah penguasaan kebijakan pemerintah (foreign and domestic policy). Mahasiswa harus rajin membaca, memonitor perkembangan kebijakan, dan mengikuti perkembangan politik domestik maupun global. Penguasaan Policy dan the art of Diplomacy adalah “peluru” yang dapat membantu mahasiswa meniti karir di bidang Government Relations, Stakeholder Relations, atau External Relations di MNC. Sebagai bekal tambahan, Aryo mengingatkan agar jangan melupakan ilmu matematika atau hitung-hitungan dasar, karena kemampuan tersebut tetap diperlukan dalam proses tes/seleksi masuk ke MNC dan CPNS.

Ditulis Oleh Alfa Qaaf