Taiwan Scooterland
Oleh Winston
Pernahkah anda melihat sesuatu hal yang unik di sekeliling anda? Jika iya, bagaimanakah tanggapan/respon anda selanjutnya? Apakah anda merasa terkesan melihat hal itu? Apakah anda merasakan keanehan ketika melihat hal tersebut?
Pada umumnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut pernah dialami oleh setiap orang ketika melihat dan menyadari sesuatu hal yang unik di sekeliling mereka. Hal ini pula yang saya rasakan ketika berada di Taiwan (lebih dikenal sebagai pulau Formosa) untuk pertama kalinya. Hal pertama yang mampu menarik dan mencuri perhatian saya bukanlah pemandangan alam maupun makanan yang dijajal di pinggiran jalan melainkan banyaknya orang yang mengendarai scooter di jalanan. Lantas, dimanakah keunikkannya? Keunikkannya terletak pada scooter itu sendiri, yang mana dari pantauan saya hampir 99% motor di Taiwan didominasi oleh scooter. Berdasarkan data statistik dan lalu lintas Taiwan, jumlah scooter di Taiwan sebesar 22,1 juta, yang mana hampir setara dengan jumlah populasi penduduk Taiwan sebesar 23 juta. Luar biasa, bukan? Anda pun juga dapat melihat berbagai jenis gender baik tua maupun muda, yang mengendarai scooter di jalanan. Hal yang paling mengagumkan lagi ialah bahwa semua produk scooter yang saya pantau tersebut berasal dari brand perusahaan Taiwan sendiri, SYM (Sanyang Electric Machinery) atau sederhananya semua berasal dari produk brand yang sama. Hal ini merupakan salah satu perwujudan nasionalisme yaitu cinta akan produk dalam negeri. Dan bukanlah suatu hal yang mustahil bila dikatakan bahwa produk scooter Taiwan mampu bersaing dan kelak menjadi produk nomor satu di kancah internasional.
Adapun pertanyaan yang selanjutnya terlintas dalam pikiran saya ketika melihat fenomena scooter ini, yaitu mengapa masyarakat Taiwan lebih suka mengendarai scooter? Padahal seperti yang telah kita ketahui bersama, transportasi publik di Taiwan seperti MRT, bus sangatlah maju, yang dilihat dari sisi kenyamanan, efisiensi dan ketepatan waktu. Tetapi, mengapa scooter tetap menjadi pilihan utama masyarakat Taiwan? Perlu diketahui bahwa ada perbedaan alasan mendasar penggunaan scooter bagi masyarakat yang tinggal di beberapa daerah Taiwan seperti Taipei (kota pertama kali saya tiba di Taiwan) dan Kaohsiung (kota dimana saya berada kini). Berdasarkan pengamatan dan keterangan yang saya peroleh dari teman Taiwan saya (yang bernama Jin), di Taipei seluruh kawasan dapat terjangkau dengan mudah bila menggunakan MRT ataupun bus. Tetapi, masih banyaknya penggunaan scooter salah satunya disebabkan faktor ekonomis mengingat harga yang harus dikeluarkan untuk setiap kali perjalanan MRT tidaklah sedikit tergantung jauh-dekatnya perjalanan. Sedangkan di Kaohsiung, banyaknya penggunaan scooter lebih disebabkan karena tidak terjangkaunya seluruh tempat oleh MRT maupun bus. Dengan kata lain, anda tidak memiliki pilihan lain untuk tidak memiliki transportasi pribadi.
Menurut pengamatan saya, salah satu faktor utama penggunaan scooter di kalangan masyarakat Taiwan terletak pada permasalahan sempitnya lahan untuk parkir. Kebanyakan tempat-tempat di Taiwan tidak memiliki ruang lebih untuk parkir, yang mana terdiri dari banyaknya gang-gang kecil. Dengan menggunakan scooter yang dimodifikasi khusus berukuran kecil, masalah parkir tentu bukan menjadi suatu persoalan utama, yang mana scooter menjadi pilihan alternatif tersendiri. Di samping manfaat yang dimiliki scooter, fenomena scooter ini juga merupakan masalah tersendiri. Pertama, menimbulkan polusi udara. Walaupun gas CO2 yang dikeluarkan tidak separah transportasi roda dua yang ada di Indonesia, khususnya kota besar seperti jakarta, tetapi hal tersebut tetap menyumbangkan polusi udara bagi lingkungan sekitar. Bayangkan saja bila terdapat 100 scooters yang berhenti pada saat lampu merah, berapa banyakkah CO2 yang akan terhirup pada waktu yang bersamaan? Hal ini tidak mengada-ngada mengingat jumlah scooter di Taiwan sangatlah banyak. Kedua, menimbulkan angka kecelakaan lalu lintas. Pernahkah anda berharap terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas di hadapan anda pada pagi hari? Tentu saja tidak, tetapi hal ini terjadi ketika saya sedang melintas jalan raya di Kaohsiung. Untungnya tabrakan yang terjadi tidaklah begitu parah. Hal tersebut terjadi karena salah seorang pengemudi melajukan scooter dengan kecepatan yang tinggi tanpa mempedulikan sekitarnya.
Jadi, janganlah heran ketika anda berkunjung ke negeri Formosa satu ini dan melihat fenomena scooter di seluruh Taiwan. Terlepas dari manfaat positif dan negatif yang ada, fenomena scooter ini mampu menjadi keunikkan sendiri bagi negara Taiwan yang berdampak positif, yang mana secara tidak langsung merepresentasikan produk unggulan dalam negeri ke dunia internasional.