Era Baru Hubungan Indonesia dengan Eropa Tengah
Indonesia adalah negara berkembang yang terus menerus mengembangkan diri dengan membuka hubungan perdagangan dengan mitra-mitra baru di Asia Timur dan Asia Selatan. Namun disamping membuka diri dengan mitra-mitra baru, hubungan Indonesia dengan mitra-mitra lama juga masih tetap dipertahankan seperti Eropa dan Amerika Serikat. Namun pertanyaannya, di era yang berubah sedemikian cepat ini, apakah Indonesia masih harus tetap mempertahankan pola hubungan yang lama, ataukah harus mengembangkan pola dan pendekatan baru?
Untuk menjawab hal tersebut, Jurusan Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara kedatangan seorang tamu yang juga merupakan pengajar dari Budapest Business School, Hungaria yaitu Dr.Tamas Novak. Kuliah umum bertajuk “Changing Framework of Economic Relations between Europe and Indonesia – Doing Business with Central and Eastern Europe”. Acara ini diselenggarakan di Kampus Syahdan Universitas Bina Nusantara, Senin 1 Februari 2016.
Dalam kesempatan itu Dr. Novak menyampaikan bagaimana negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur juga berusaha mengembangkan ekonominya dengan membuka diri kepada negara-negara lain di luar kawasan Uni Eropa, seperti Indonesia dan Tiongkok. Negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur telah mengalami ketergantungan dalam pembangunan ekonomi terhadap negara-negara Eropa Barat, terutama Jerman. Jerman merupakan pasar dari 30% dari ekspor produk agrikultur negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Ketergantungan ekonomi yang berkepanjangan terhadap negara-negara Eropa Barat; Skeptisme terhadap Uni Eropa; dan fakta bahwa negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur tetap tidak dapat mengejar kecepatan modernisasi dan industrialisasi Eropa Barat, membuat negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur kemudian mengadopsi “global opening strategy” dan membuka diri terhadap kerjasama ekonomi dengan negara-negara dari kawasan lain untuk tujuan diversifikasi pasar. Hungaria secara khusus berharap dapat melakukan kerjasama aktif dengan Indonesia di bidang pemerintahan, bisnis, dan pendidikan tinggi.