Geopolitics and Sports: International Challenges
Pada tanggal 3 Desember 2018, diselenggarakan Academic Forum, bertema Geopolitics and Sports: International Challenges, di kampus Binus University, Syahdan, Jakarta. Dihadiri oleh para mahasiswa Hubungan Internasional, dari program regular dan Global Class. Acara ini merupakan kerjasama antara Warung Perancis Binus University, Jakarta, Binus Global, dan Institut Francais Indonesia (IFI).
Kuliah tamu ini menghadirkan 3 pembicara dari Perancis: Arnaud Amoreux (Guest Lecturer, Specialist of Peace Issues and International Security), Cyrille Bret (Geopolitics Teacher at the Paris Institute for Po), Barthelemy Courmont (Teacher at the Catholic University of Lille and Research Director IRIS, Head of the Asia – Pacific Division and Asia focus Online Magazine)
Sebagai pengantar, Amoreux berbicara tentang sports (olahraga/cabang olahraga) dikaitkan empat hal: globalization, politicization, business, diplomacy. Sports yang berupa cabang olahraga local atau tradisional bisa berpeluang untuk dipertunjukkan/dipertandingkan di event-event berskala global. Sports juga bisa digunakan untuk propaganda (seperti tindakan boycott yang dilakukan oleh negara-negara Barat terhadap Olympiade Musim panas di Moskwa 1980). Sports juga bisa menjadi alat diplomacy bagi negara-negara yang sedang bersitegang, contoh Pingpong Diplomacy yang dilakukan oleh AS dan RRC pada tahun 1970an.
Pembicara selanjutnya, Cyrille Bret mengamati sports saat ini lebih pada upaya untuk menggalang investasi keuangan dan keterlibatan pihak swasta (terutama jika event sports tersebut diadakan oleh pemerintah), dan memobilisasi dukungan public terhadap pemerintah yang berkuasa. Bret memberi contoh penyelenggaraan Piala Dunia 2018, di Russia, merupakan media bagi Presiden Russia, Vladimir Putin, untuk menggalang dukungan dari rakyat Russia, karena akan mencalonkan diri lagi di Pemilu Presiden mendatang.
Sementara Barthelemy Courmont membahas sports dari perspective Hubungan internasional, terutama dari perspektif konstruktivisme. Sports bisa menunjukkan identitas sebuah negara dan kapasitasnya untuk melakukan olahraga tersebut dengan baik dan menyelenggarakan event olahraga secara professional. Karena hal tersebut akan berkontribusi pada kapasitas negara tersebut untuk berpatisipasi dalam event-event berskala global. Sports juga berkontribusi terhadap perbaikan pengelolaan cabang olahraga dan event terkait, yang juga berskala global.
Selain itu, acara ini diramaikan dengan info session – paparan dari Barthelemy Courmont mengenai program S2 (master) di Departement of International Relations, Catholic University of Lille, Perancis. Dimana program menggunakan Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar perkuliahan, dan banyak menerima mahasiswa asing.