Claudya Rengkung, Binusian 2025 – YSEALI AFP 2025 Awardee
Dari Indonesia ke Amerika Serikat Bersama YSEALI!
Bagi Claudya Rengkung, mahasiswa Hubungan Internasional BINUS University angkatan 2025, menjadi bagian dari YSEALI Academic Fellows Program merupakan salah satu pengalaman paling berharga dalam hidupnya. Program YSEALI atau Young Southeast Asian Leaders Initiative diselenggarakan oleh U.S. Department of State. Program ini mempertemukan para pemuda dari berbagai negara ASEAN untuk belajar dan networking di universitas-universitas ternama di Amerika Serikat.
Claudya ditempatkan di University of Nevada, Reno, dan tergabung dalam team Innovation, Entrepreneurship, and Economic Development. Selama 5 minggu, ia mengikuti berbagai kelas dan proyek bersama mahasiswa lokal maupun sesama fellows dari ASEAN. Salah satu kelas yang paling berkesan baginya adalah Entrepreneurship 101, di mana ia belajar bahwa entrepreneurship bukan sekadar menciptakan produk baru, melainkan tentang bagaimana seseorang dapat memecahkan masalah dengan cara kreatif yang berdampak nyata.
Alumni Voice Binusian 2025 Claudya Rengkung
YSEALI AFP 2025 Awardee
Proses Seleksi yang Menantang, tapi Sepadan
Perjalanan Claudya untuk menjadi peserta YSEALI dimulai dari pengalaman magangnya di USAID, di mana ia pertama kali mendapatkan informasi terkait program ini. Setelah melakukan riset dan memahami nilai-nilai YSEALI, khususnya leadership, innovation, dan problem-solving, Claudya akhirnya memberanikan diri untuk mendaftar.
Seleksi YSEALI cukup ketat. Tahapan dimulai dari pengisian Statement of Interest (SI) dan dilanjutkan dengan wawancara. Setelah dinyatakan lolos, peserta menerima formal offer dan mengikuti tiga tahap orientasi:
- Orientasi offline di Kedutaan Besar AS yang dilakukan setelah wawancara visa.
- Orientasi online dengan University of Montana sebagai host utama program.
- Pre-departure orientation dengan universitas penempatan, termasuk sesi presentasi lisan (oral presentation).
Bagi Claudya, setiap tahap memberikan pengalaman berharga sekaligus tantangan tersendiri. Namun, ia percaya bahwa semua proses itu sepadan dengan kesempatan besar yang menantinya di Amerika.

