Mitigasi Bencana: Apa yang Bisa Dilakukan oleh Pemuda?
Jakarta- Global warming membawa perubahan tak terkecuali fenomena alam. Perubahan iklim yang terjadi saat ini juga membawa banyak bencana di berbagai belahan dunia. Tercatat beberapa kali dunia menghadapi bencana besar dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, mulai dari tsunami di Aceh, tsunami di Sendai hingga Taifun Haiyan di Tacloban, Filipina. Tak bisa dipungkiri, mitigasi bencana menjadi isu sentral dalam hubungan internasional karena sifatnya yang cross-border dan cross-society. Berangkat dari hal tersebut United Nations Information Center bekerja sama dengan Departemen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Japan Foundation dan United Nations Office Coordination for Humanitarian Action (UN-OCHA) menyelenggarakan talkshow mengenai peran pemuda dalam mitigasi bencana sekaligus bertepatan dengan peringatan hari lahir PBB yang diselenggarakan pada 13 Oktober 2014 dalam acara UN4U (UN for you).
Acara ini dibuka dengan presentasi dari grup anak muda yang tergabung dalam Hope and Dreams (HANDs) yang diprakarsai oleh Japan Foundation. Kelima anak muda ini menceritakan pengalaman mereka dalam pelatihan mitigasi bencana dan mengunjungi beberapa lokasi bekas bencana seperti di Merapi, Yogyakarta dan Tacloban. Senada dengan mereka, Prof. Ikaputra selaku Adviser HANDs program dari UGM mendukung penuh peran anak muda dalam mitigasi bencana.
“Jangan tunggu untuk merasakan menjadi korban, namun mulailah dengan hal terkecil dan termudah yang bisa dilakukan untuk lingkungan terdekat karena hal tersebut sangat berguna!” Tambah Prof. Ikaputra.
Selain talkshow dengan para volunteer, acara tersebut juga menyajikan talkshow online jarak jauh dengan UN-OCHA office di Bangkok untuk berbagi pengalaman dan peran -peran humanitarian lembaga tersebut dalam bencana. Acara ditutup dengan pemaparan Mr. Jongun Lee dari Pulse Lab Jakarta mengenai peran teknologi multimedia dalam memberikan informasi akurat dalam penanganan bencana.
Acara ini merupakan wujud kepedulian dari Departemen HI Binus dalam merangsang anak-anak muda untuk aktif dan peduli terhadap masyarakat. Menurut Mutti Anggita, selaku Deputy Head of International Relations Department Universitas Bina Nusantara, acara ini merupakan sarana untuk mendorong mahasiswa untuk selalu bergerak sebagai agen perubahan.
“Sebagai negara yang selalu dikelilingi bahaya ancaman bencana, peran intelektual seperti mahasiswa sangat diharapkan untuk turun tangan, maka dari itu kami menyelenggarakan acara ini “ Kata Mutti.
***