Ketua Jurusan HI Binus: Atasi Akar Permasalahan Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf

Sandera WNI Abu SayyafSandera WNI Abu Sayyaf. Sumber: tirtamursitama.com

Pada 9 Juli 2016 malam, tiga orang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan diculik oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Insiden tersebut menjadi yang keempat kalinya terjadi dalam tujuh bulan terakhir.

Dalam wawancara dengan Rappler, Ketua Jurusan Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Prof. Tirta Mursitama, menilai patroli bersama tidak semata-mata akan menyelesaikan masalah. Menurutnya, penting juga untuk melakukan pendekatan sosial, religi, dan kesejahteraan.

“Pendekatan sosial, religi dan kemasyarakatan itu kita mencari akar masalah yang tumbuh di masyarakat termasuk soal agama. Adakah persoalan penyebaran agama Islam menjadi isu di sini?” kata Tirta yang dihubungi Rappler melalui pesan pendek pada Minggu malam, 10 Juli.

Sementara, pendekatan kesejahteraan dilakukan dengan mencari penyelesaian dari akar persoalan kehidupan sehari-hari mereka untuk bertahan hidup. Misalnya, terhadap pekerjaan, sekolah, kesehatan dan isu lainnya. Hal tersebut, kata Tirta, tidak bisa dilakukan seorang diri. Sebab, ini kombinasi persoalan domestik Pemerintah Filipina yang melebar menjadi isu regional di kawasan Asia Tenggara.

“Secara domestik, harus ada kemauan politik untuk membangun kawasan selatan Filipina dan harus direalisasikan oleh Presiden baru. Sedangkan, secara regional, ASEAN harus berusaha membangun daerah perbatasan bersama-sama, sehingga keamanan atau kesejahteraan menjadi tanggung jawab bersama,” tutur dia.

Wawancara Prof. Tirta oleh Rappler dapat dilihat pada tautan berikut:

http://www.rappler.com/indonesia/139403-wni-jadi-target-penculikan-abu-sayyaf