Ketua Jurusan HI Binus: Australia Akan Terus Membutuhkan Indonesia

Kerja Sama Militer Indonesia-Australia. Sumber: www.cnnindonesia.com

 

Pada awal 2017, TNI memutuskan untuk menunda sementara kerja sama militer dengan Australia di segala aspek, termasuk kerja sama teknis serta pelatihan militer antara kedua negara. Penundaan kerja sama TNI dan militer Australia ditengarai dipicu oleh insiden ketika Kopassus sedang berlatih dengan pasukan komando Australia di Perth.

Dalam wawancara dengan CNN Indonesia, Ketua Jurusan Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Prof. Tirta Mursitama, menyampaikan bahwa Australia akan terus membutuhkan Indonesia sebagai negara yang memiliki peranan penting di kawasan Asia. “Jika dilihat, Australia itu sebenarnya sendirian, tapi dalam setiap kesempatan, mereka selalu ingin diidentifikasi sebagai negara Asia,” katanya.

Menurut Prof. Tirta, Australia memiliki pandangan untuk menjadi kekuatan menengah yang punya peran aktif di kawasan. Indonesia dapat menjadi jembatan bagi Australia. Pandangan baik komunitas internasional terhadap Indonesia ini membuat Canberra akan lebih membutuhkan Indonesia untuk masuk ke kawasan Asia, di tengah ketidakpastian pasca terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat.

“Australia selama ini dikenal dekat dan condong ke Amerika Serikat. Sekarang, Trump mulai menunjukkan gelagat akan menutup diri. Ini menyebabkan Australia akan lebih mencari cara untuk masuk ke Asia,” katanya.

Kini, kata Tirta, banyak negara khawatir China tak memiliki penyeimbang di Asia. Australia pun akan semakin terdesak untuk bisa masuk ke Asia. “Jika Australia kehilangan Indonesia, mereka akan kehilangan privilege untuk masuk ke kawasan Asia. Ini adalah kerugian besar,” katanya.

Wawancara Prof. Tirta oleh CNN Indonesia dapat dilihat pada tautan berikut:

http://www.cnnindonesia.com/internasional/20170106202807-106-184674/hubungan-benci-tapi-rindu-indonesia-australia/