Isu Hankam dalam Pilpres 2019

Debat ketiga Pilpres 2019 yang membawakan isu ideologi, pemerintahan, pertahanan keamanan, dan hubungan internasional justru diisi oleh para kandidat dengan retorika mengenai perang, amunisi, core interest (kepentingan utama), dan sebagainya. Kandidat presiden dengan nomor urut dua selalu menyoroti isu tersebut dalam kerangka pertahanan, sesuai dengan latar belakang Prabowo Subianto sebagai orang militer. Di sisi lain, pihak petahana belum dapat memberikan jawaban-jawaban yang memadai terkait hambatan politik kawasan masa kini, khususnya menimbang keterbatasan anggaran internal dan prioritas pembangunan, serta peningkatan pertahanan dan keamanan kita saat ini.

Namun demikian kedua calon presiden belum memberikan insight yang mendalam mengenai isu pertahanan dan keamanan, terutama dalam kaitannya dengan relasi Indonesia dengan negara-negara tetangga, baik di region Asia Tenggara maupun dalam kerangka perang dagang antara AS dan China yang memiliki dampak langsung terhadap bangsa ini.

Sumber: kemlu.go.id

Isu ini disorot dengan bernas dan tajam oleh pengamat ekonomi politik dan hubungan internasional Binus University, Dinna Wisnu, Ph.D, yang membahas tantangan, hambatan, prospek serta peluang Indonesia ditinjau dari perspektif hubungan internasional yang komprehensif melalui bahasa yang renyah dan mudah dipahami. Dalam artikel yang diterbitkan oleh sindonews.com ini, Dinna mengaitkan hal-hal tersebut dengan situasi regional ASEAN yang dinilai tidak menghadirkan ancaman serius, sehingga diskusi mengenai anggaran militer dan transaksi ekonomi dari negara-negara penjual senjata di kawasan. Namun demikian Indonesia harus tetap waspada akan akumulasi konflik di Laut China Selatan, masalah-masalah internal ASEAN seperti isu Rohingya, serta gerakan-gerakan separatis maupun teroris dan ekstrimis yang masih merupakan ancaman serius di region ini.

Selengkapnya dapat dibaca di https://nasional.sindonews.com/read/1392556/18/isu-hankam-dalam-pilpres-1554299615