Respons Pemerintah Indonesia terhadap Pandemi COVID-19: Desekuritisasi di Awal, Sekuritisasi yang Terhambat

Oleh Tangguh Chairil

Respons pemerintah Indonesia terhadap pandemi penyakit virus korona 2019(COVID-19) dapat ditelaah menggunakan Teori Sekuritisasi dalam Ilmu Hubungan Internasional. Hingga Februari 2020, pemerintah tampak berupaya mendesekuritisasi penyakit ini, dan baru mengonstruksi isu ini sebagai ancaman sejak Maret 2020.

Teori Sekuritisasi (Securitization) [1] dikembangkan oleh para akademisi Mazhab Kopenhagen, seperti Barry Buzan, Ole Wæver, dan Jaap de Wilde. Perhatian utama Mazhab ini adalah bagaimana keamanan dikonstruksi secara sosial dalam politik internasional; sejauh mana aktor-aktor politik memandang dan mengonstruksi isu-isu tertentu sebagai ancaman keamanan. Kontribusi utama Mazhab ini, teori Sekuritisasi, menelaah proses di mana aktor-aktor menyatakan isu-isu tertentu sebagai “ancaman eksistensial” (existential threat) terhadap objek tertentu. Jika diterima oleh audiens, proses sekuritisasi memungkinkan negara menunda cara-cara politik normal dan menggunakan cara-cara tindakan darurat dalam menanggapi krisis. Dalam pengertian ini, keamanan adalah tempat negosiasi antara aktor-aktor yang menyekuritisasi (securitizing actors) dan audiens.

Dalam proses sekuritisasi, ancaman diartikulasi dalam proses “tindak bicara” (speech act). Dalam proses ini, aktor-aktor yang menyekuritisasi menggunakan bahasa keamanan dan ancaman untuk mengklaim bahwa negara perlu menggunakan cara apapun yang diperlukan untuk memblokir suatu ancaman. Suatu isu tersekuritisasi jika audiens menerimanya sebagai ancaman eksistensial dan sepakat bahwa negara perlu menggunakan cara-cara darurat dalam menanggapinya. Audiens akan menerima sekuritisasi jika ada serangkaian “kondisi yang memfasilitasi” (facilitating conditions), termasuk bentuk speech act; posisi aktor-aktor yang menyekuritisasi; dan konteks sejarah terkait dengan ancaman itu. Kondisi-kondisi tersebut memungkinkan audiens menerima sekuritisasi yang dilakukan oleh aktor-aktor yang menyekuritisasi, yang biasanya adalah pemimpin politik.

Kebalikan sekuritisasi adalah desekuritisasi, yaitu proses di mana aktor-aktor menjauhkan isu-isu tertentu dari ranah keamanan dan kembali memasuki ranah politik normal. Begitu suatu isu didesekuritisasi, isu tersebut tidak akan ditangani dengan logika keamanan dan tidak dinyatakan sebagai ancaman, tetapi dikembalikan ke ruang publik biasa. Desekuritisasi dapat dilakukan dengan tidak membicarakan suatu isu sebagai ancaman sama sekali, mengelola isu tersebut agar tidak tersekuritisasi, dan memindahkan isu tersebut kembali ke politik normal.

Desekuritisasi di Awal

Hingga Februari 2020, pemerintah Indonesia tampak berupaya mendesekuritisasi isu COVID-19, yang terlihat dari pernyataan-pernyataan pemerintah yang tidak membicarakan penyakit ini sebagai ancaman sama sekali, walau para ahli telah memperingatkan bahwa virus korona mungkin sudah ada di Indonesia. [2] Pemerintah tampaknya tidak memiliki rasa krisis maupun kapasitas untuk merespons krisis, sehingga cenderung meremehkan penyakit ini.

Tabel 1 Pernyataan Pemerintah yang Meremehkan Isu COVID-19, Hingga Februari 2020

Tanggal Pejabat Pemerintah Pernyataan
27 Januari 2020 Menkes Terawan Agus Putranto Pencegahan virus korona adalah dengan tidak panik dan resah, “enjoy” saja, dan makan secukupnya. [3]
7 Februari 2020 Menko Polhukam Mahfud MD Indonesia adalah satu-satunya negara besar di Asia yang belum memiliki kasus positif virus korona. [4]
11 Februari 2020 Menkes Terawan Agus Putranto Mendiskreditkan penelitian Harvard T.H. Chan School of Public Health [5] yang menyimpulkan bahwa virus korona seharusnya sudah ada di Indonesia, tetapi tidak terdeteksi. [6]
15 Februari 2020 Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip oleh Menko Polhukam Mahfud MD Virus korona tidak dapat masuk Indonesia karena perizinan berbelit-belit. [7]
17 Februari 2020 Menhub Budi Karya Sumadi Bercanda bahwa tidak ada virus korona di Indonesia karena masyarakat kebal karena suka makan nasi kucing. [8]
24 Februari 2020 Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto Warga Jepang yang dites positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 setelah kembali dari perjalanan ke Indonesia bukanlah kasus COVID-19. Ia bersikeras bahwa SARS-CoV-2 berbeda dari COVID-19, padahal COVID-19 adalah nama penyakitnya, sementara virus yang menyebabkannya dinamai SARS-CoV-2 oleh Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV). [9]
26 Februari 2020 Wapres Ma’ruf Amin Virus korona tidak berani datang ke Indonesia karena doa kunut ulama dan istigasah. [10]
29 Februari 2020 Staf Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin Tidak ada virus korona di Indonesia karena virus tersebut tidak berkembang kuat di negara tropis. [11]

Dalam menghadapi ancaman kesehatan ini, pemerintah malah lebih mempertimbangkan pendekatan ekonomi. Pemerintah tampaknya ingin menjaga citra Indonesia aman dan stabil untuk meyakinkan investor.

Tabel 2 Pernyataan Pemerintah yang Lebih Mempertimbangkan Pendekatan Ekonomi dalam Menghadapi Isu COVID-19, Hingga Februari 2020

Tanggal Pejabat Pemerintah Pernyataan
7 Februari 2020 Staf Khusus Menhub Adita Irawati Pemerintah meminta maskapai penerbangan domestik untuk menawarkan tiket penerbangan yang lebih murah ke Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan. [12]
12 Februari 2020 Menhub Budi Karya Sumadi Pemerintah mempertimbangkan insentif untuk industri pariwisata dan penerbangan, termasuk memotong jumlah pungutan penerimaan bukan pajak, menginstruksikan PT Angkasa Pura I dan II menurunkan biaya pendaratan, serta mengimbau hotel memberi diskon sewa kamar. [13]
17 Februari 2020 Presiden Joko Widodo Pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif untuk wisatawan dan biro travel.  [14]
20 Februari 2020 Presiden Joko Widodo Pemerintah memutuskan untuk mengintensifkan investasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi. [15]
20 Februari 2020 Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan Ingin tenaga kerja asing (TKA) dari Tiongkok untuk dapat segera kembali ke Indonesia setelah virus korona mereda. [16]
20 Februari 2020 Menhub Budi Karya Sumadi Pemerintah akan memberikan langkah-langkah bantuan keuangan untuk merevitalisasi ekonomi dan mendukung operator penerbangan. [17]
24 Februari 2020 Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Pemerintah akan menganggarkan dana Rp72 miliar untuk influencer untuk mendorong sektor pariwisata, Rp98,5 miliar untuk maskapai dan agen perjalanan, Rp103 miliar untuk kegiatan promosi, dan Rp25 miliar untuk kegiatan pariwisata. [18]
25 Februari 2020 Presiden Joko Widodo Pemerintah memberikan diskon harga tiket pesawat dan membebaskan pajak hotel dan restoran. [19]
25 Februari 2020 Menkeu Sri Mulyani Pemerintah akan memberikan paket stimulus senilai Rp10,3 triliun yang berfokus pada sektor pariwisata, maskapai penerbangan, dan perumahan. [20]

Tidak seluruhnya respons pemerintah hingga Februari 2020 meremehkan isu COVID-19. Pada 27 Januari 2020, Kemenkes mengumumkan telah memasang 195 pemindai termal yang tersebar di 135 pintu masuk nasional serta menyiapkan 100 rumah sakit untuk menangani pasien yang diidentifikasi atau terinfeksi virus korona. [21] Pada 31 Januari 2020, Kemenkes juga mengumumkan telah menginstruksikan rumah sakit untuk menyiapkan ruang isolasi sejak awal Januari. Pada 28 Januari 2020, Juru Bicara Kepresidenan Bidang Sosial Angkie Yudistia mengumumkan pemerintah sedang mempersiapkan 100 rumah sakit untuk menangani pasien virus korona. [22] Pada 31 Januari 2020, Mendag Agus Suparmanto menyatakan bahwa pemerintah berencana menghentikan sementara impor dari Tiongkok karena penyebaran virus korona. [23]

Pada 2 Februari 2020, pemerintah mengevakuasi 238 warga Indonesia dari Wuhan, Tiongkok dan mengarantina mereka di Natuna selama 14 hari. [24] Pada 2 Februari 2020, Kemlu mengumumkan telah memutuskan untuk menutup akses ke dan dari Tiongkok mulai 5 Februari 2020. [25] Pada 10 Februari 2020, Kemlu juga menaikkan peringatan perjalanan untuk Singapura, setelah negara itu mengumumkan peringatan oranye (satu tingkat di bawah peringatan teratas) untuk wabah virus korona. [26] Pada 5 Februari 2020, Kemenkumham mengeluarkan peraturan menteri tentang penghentian sementara bebas visa untuk Tiongkok. [27] Pada 7 Februari 2020, Kemnaker mengumumkan telah meminta perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia untuk berhenti menempatkan pekerja di Tiongkok daratan. [28]

Akan tetapi, respons pemerintah tersebut terbatas, tidak proporsional dengan ancaman COVID-19. Misalnya, pada akhir Januari 2020, Ketua Lembaga Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan bahwa reagen atau bahan kimia yang digunakan dalam alat uji virus korona tidak tersedia di Indonesia, baru akan tiba pada awal Februari. [29] Pada 14 Februari 2020, Sydney Morning Herald melaporkan bahwa jumlah pasien yang diperiksa untuk virus korona di Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. [30] Pemerintah hanya menguji pasien jika gejala muncul, tetapi tidak melakukan uji preventif pada populasi yang berisiko. Selain itu, Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa rendahnya jumlah tes juga disebabkan efisiensi anggaran. [31] Upaya pemerintah mendesekuritisasi isu COVID-19 ini hingga Februari 2020 menurunkan kepercayaan publik terhadap respons pemerintah terhadap COVID-19 berikutnya.

Sekuritisasi yang Terhambat

Baru sejak Maret 2020, pemerintah Indonesia mengonstruksi isu ini sebagai ancaman setelah ada penemuan kasus pertama di Depok pada 2 Maret 2020. Sampai 22 Maret 2020, telah ada 514 kasus positif COVID-19, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 29 orang, sementara jumlah pasien meninggal sebanyak 48 orang. Kasus dinyatakan tersebar di 20 provinsi, dengan jumlah kasus terbanyak di Provinsi DKI Jakarta (307 kasus) [32]

Bagan 1 Kasus COVID-19 di Indonesia

Upaya sekuritisasi pemerintah tampak dari cara-cara tindakan darurat yang dilakukan dalam menanggapi COVID-19. Pemerintah mengevakuasi 188 warga Indonesia dari kapal World Dream dan 69 dari kapal Diamond Princess dan mengarantina mereka di Pulau Sebaru Kecil, Jakarta selama 14 hari. [33] Pada 2 Maret 2020, pemerintah melarang warga Indonesia mengunjungi 12 kota di Italia karena kasus COVID-19 yang tinggi. [34] Pada 3 Maret 2020, pemerintah mengumumkan akan mengubah sebuah bangunan di Pulau Galang, Batam menjadi rumah sakit penyakit menular. [35] Sementara itu, Kemenkes menyarankan Kemlu untuk sementara melarang kunjungan warga Indonesia ke Tiongkok, Iran, Italia, Singapura, dan Korea Selatan. [36]

Pada 4 Maret 2020, Kemlu mengumumkan tengah memantau warga Indonesia di negara-negara dengan peningkatan kasus COVID-19 yang tinggi, yaitu Jepang, Korea Selatan, Iran, dan Italia. [37] Pada 5 Maret 2020, Kemlu mengumumkan akan melarang wisatawan dari Iran, Italia, dan Korea Selatan memasuki dan transit di Indonesia. [38] Pada 7 Maret 2020, KSP menerbitkan lima protokol utama penanganan COVID-19, termasuk penanganan kesehatan, komunikasi publik, transportasi dan area publik, area institusi pendidikan, dan pintu masuk wilayah Indonesia. [39] Sementara itu, TNIA-U mengumumkan tengah menyiapkan Kontainer Isolasi Medis Udara (KIMO) untuk mengevakuasi pasien COVID-19. [40] Pada 10 Maret 2020, pemerintah mengumumkan telah menambahkan rumah sakit rujukan COVID-19 menjadi 132 unit. [41] Akan tetapi, pada 14 Maret 2020, media melaporkan bahwa dari 132 rumah sakit rujukan COVID-19 tersebut, hanya 49 unit yang siap. [42]

Respons pemerintah tersebut masih tidak proporsional dengan ancaman COVID-19, hingga pada 10 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menulis surat kepada Presiden Joko Widodo meminta Indonesia untuk mendeklarasikan keadaan darurat COVID-19 nasional. Surat tersebut beredar pada 13 Maret 2020. [43] Sejak itu, respons pemerintah semakin meningkat.

Pada 11 Maret2020, pemerintah mendatangkan 10.000 peralatan uji COVID-19 baru, menambahkan 500 unit yang tersisa. [44] Pada 13 Maret 2020, pemerintah mengumumkan telah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo, yang akan mengoordinasikan Kemenkes, TNI, dan Polri. [45] Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan ia sengaja tidak mengungkapkan area distribusi COVID-19 untuk tidak menyebabkan keresahan di masyarakat. [46] Sebaliknya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan distribusi pasien positif COVID-19 di Jakarta. [47] Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengumumkan ada 46 pasien dalam pengawasan COVID-19 di provinsi tersebut. [48] Sementara itu,BIN mengumumkan perkiraannya bahwa periode puncak wabah COVID-19 di Indonesia akan jatuh selama bulan Ramadan, antara 23 April dan 23 Mei 2020. [49] Pemerintah juga mengumumkan mulai 16 Maret 2020, UNAIR dan Lembaga Eijkman juga akan menjadi lokasi tes COVID-19. [50]

Peristiwa lain yang meningkatkan persepsi ancaman pemerintah terhadap COVID-19 adalah pada 14 Maret 2020, Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif COVID-19. Ia dilaporkan menghadiri rapat Kabinet pada 11 Maret 2020. [51] Muncul rumor bahwa anggota kabinet lainnya juga telah terinfeksi COVID-19. Para anggota kabinet pun mengikuti tes COVID-19 pada 15 Maret 2020. [52] Sementara itu, pada 14 Maret 2020pemerintah juga mengakui ada seorang petugas medis yang meninggal karena COVID-19. [53]Kemudian, setelah sebelumnya pemerintah memutuskan tidak mengungkapkan area distribusi COVID-19, pemerintah akhirnya mengumumkan COVID-19 telah menyebar ke Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Manado, Pontianak dan Bali. [54]

Persepsi ancaman semakin meningkat pada 15 Maret 2020, ketika rasio kematian COVID-19 di Indonesia mencapai 4,3%, terburuk keempat di dunia. [55] Akhirnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan terkaitCOVID-19 kepada semua menteri, kepala daerah, dan rakyat, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan Kemenkes, status daerah, anggaran, ekonomi, hingga arahan untuk bekerja, sekolah, dan beribadah dari rumah. [56] Akan tetapi, pemerintah tidak menerapkan karantina wilayah (lockdown) di daerah dengan kasus COVID-19 yang tinggi. [57]

Walau telah meningkatkan respons terhadap COVID-19, terdapat beberapa peristiwa yang justru semakin menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Pada 16 Maret 2020, media melaporkan bahwa Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya mengatakan bahwa Temasek Foundation dari Singapura telah menawarkan peralatan uji COVID-19 sejak pertengahan Februari, tetapi ditolak oleh Menkes Terawan Agus Putranto. [58] Sementara itu, pemerintah mengadakan upacara untuk merayakan tiga pasien pertama yang dinyatakan sembuh dari COVID-19, berlawanan dengan arahan pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial. [59] Pemerintah juga mengumumkan tidak semua pasien positif COVID-19akan diisolasi di rumah sakit, beberapa akan diisolasi secara mandiri di rumah. [60]

Pemerintah terus meningkatkan respons terhadap COVID-19 untuk mengembalikan kepercayaan publik. Pada 16 Maret 2020,pemerintah menambahkan jumlah laboratorium uji COVID-19 menjadi 12. [61] Pada 17 Maret 2020, pemerintah mengumumkan perpanjangan status darurat COVID-19 hingga 29 Mei 2020. [62] Pemerintah juga mengumumkan jumlah pasien COVID-19 akan meningkat secara dramatis karena pemerintah terus secara aktif melacak orang-orang yang telah berhubungan dengan pasien positif. [63] Sementara itu, Kemlu mengumumkan akan melarang masuk dan transit pengunjung dari Inggris, Italia, Prancis, Spanyol, Jerman, Swiss, Vatikan, dan Iran mulai 20 Maret 2020, serta menyarankan warga Indonesia di luar negeri untuk pulang. [64]

Akan tetapi, pemerintah terus melakukan blunder dalam komunikasi publiknya. Pada 17 Maret 2020, juru bicara pemerintah untuk penanganan isuCOVID-19 Achmad Yurianto hadir dalam tayangan podcast dan mengatakan beberapa rumah sakit menolak pasien COVID-19 karena tidak ingin kehilangan pasien lain. [65] Pernyataan ini menurunkan kepercayaan publik terhadap lembaga kesehatan dan memperburuk hubungan pemerintah dengan lembaga kesehatan. Di samping itu, sebagai buah dari rendahnya kepercayaan publik terhadap pemerintah, koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak Presiden Joko Widodo untuk memecat Menkes Terawan Agus Putranto karena kurangnya kepemimpinan selama krisis COVID-19. [66] Pada 20 Maret 2020, media melaporkan bahwa Presiden Joko Widodo sejauh ini menolak memecat Menkes karena dalam budaya politik Jawa, ia hanya akan dipecat setelah krisis berakhir. [67]

Pada 18 Maret 2020, pemerintah mengumumkan akan mengubah Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta menjadi tempat untuk mengisolasi pasien COVID-19. [68] Pemerintah juga meluncurkan portal resmi untuk memantau perkembangan COVID-19 secara nasional. [69] Kemudian, selain dari 132 rumah sakit rujukan COVID-19, pemerintah mengumumkan fasilitas kesehatan TNI, Polri, dan BUMN juga menyediakan layanan kesehatan yang menangani COVID-19. [70]

Akan tetapi, lagi-lagi pemerintah melakukan blunder yang menurunkan kepercayaan publik.Pada 18 Maret 2020, Kementerian BUMN mengumumkan telah memesan 500.000 peralatan uji cepat COVID-19 dari Tiongkok, tetapi peralatan tersebut belum dapat masuk ke Indonesia karena masih menunggu izin dari Kemenkes. [71] Pada 20 Maret 2020, media melaporkan bahwa Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan harus turun tangan untuk menghilangkan birokrasi Kemenkes tersebut. [72] Selain itu, pemerintah pun tampak tidak dapat mencegah acara yang mengumpulkan orang atau keramaian. Hal ini tampak dari acara tabligakbar di Gowa, Sulawesi Selatan pada 18 Maret 2020, seperti acara yang sebelumnya diselenggarakan di Malaysia yang memicu penyebaran COVID-19. Acara ini baru dibatalkan menjelang tengah malam setelah ribuan orang dari seluruh Asia berkumpul. [73]

Tidak proporsionalnyarespons pemerintah terhadap ancaman COVID-19 makin tampak pada 19 Maret 2020, ketikapemerintah mengumumkan 82 kasus baru COVID-19, kenaikan harian terbesar di Indonesia hingga sekarang. [74] Presiden Joko Widodo pun menginstruksikan uji cepat COVID-19 dan memperluas cakupan tes. [75] Menhan Prabowo Subianto menginstruksikan TNI untuk menyediakan pesawat untuk mengambil peralatan medis di Shanghai, Tiongkok. [76] BPJS mengatakan akan menanggung biaya perawatan kesehatan pasien positif COVID-19, pasien dalam pengawasan (PDP), dan orang dalam pemantauan (ODP). [77]

Persepsi ancaman semakin meningkat pada 20 Maret, Indonesia menjadi negara dengan rasio kematian COVID-19 terburuk di dunia, sebesar 8,67%. [78] Presiden Joko Widodopun mengumumkan uji cepat COVID-19 telah dimulai, memprioritaskan daerah-daerah yang paling rentan termasuk Jakarta Selatan. [79] Ia mengumumkan pemerintah telah membawa 5 ribubutiravigan, memesan 2 juta pil lagi, dan telah menyiapkan 3 juta butir klorokuin untuk penyembuhan COVID-19. [80] Sementara itu, MenPAN-RB Tjahjo Kumolo mengumumkan bahwa ia negatif COVID-19, tetapi putranya, asisten pribadi, dan sopirnya dinyatakan positif terkena virus. [81] Selain itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah mengatakan pasokan alat perlindungan diri untuk tenaga medis yang merawat COVID-19 pasien menurun. [82]

Penutup

Berdasarkan pembahasan di atas, respons pemerintah Indonesia terhadap pandemi COVID-19 tidak proporsional dengan ancaman COVID-19 karenahingga Februari 2020, pemerintah berupaya mendesekuritisasi penyakit ini, dan baru mengonstruksi isu ini sebagai ancaman setelah ada penemuan kasus pertama pada Maret 2020. Karena pemerintah terlambat menyatakan isu COVID-19 sebagai ancaman eksistensial keamanan negara, audiens tidaksepenuhnya menerima upaya sekuritisasi pemerintah karena kepercayaan publik terhadap respons pemerintah sudah terlanjur rendah. Selain itu, cara-cara tindakan darurat yang dilakukan pemerintah terhadap ancaman COVID-19 pun terbatas, tidak proporsional dengan ancaman penyakit tersebut.

Penulis memandang sekuritisasi terhadap isu COVID-19 yang dilakukan pemerintah sejak Maret 2020 kurang berhasil karena penggunaan bahasa yang kurang tepat sejak awal, ketika pemerintah banyak mengeluarkan pernyataan yang tidak membicarakan penyakit ini sebagai ancaman sama sekali, tampak tidak memiliki rasa krisis maupun kapasitas untuk merespons krisis, dan cenderung meremehkan penyakit ini. Pemerintah yang sejak awal malah lebih mempertimbangkan pendekatan ekonomi membuat tidak adanya kejelasan dalam menunjukkan ancaman COVID-19. Modal sosial pemerintah pun telah terlanjur rendah karena kepercayaan publik terhadap respons pemerintah telah terus-menerus menurun. Selain itu, interaksi antara pemerintah dan aktor-aktor lainnya serta audiens telah terlanjur buruk karena berbagai blunder yang dilakukan.

Oleh karena itu, penulis menyarankan pemerintah membatasi pernyataan-pernyataan yang dapat menyulitkan upaya mengomunikasikan isu COVID-19 dengan jelas. Pemerintah juga perlu mengembalikan kepercayaan publik dengan memperbaiki respons terhadap COVID-19. Terakhir, pemerintah perlu menghindari berbagai blunder yang selama ini terus-menerus dilakukan, yang dapat menyulitkan sekuritisasi terhadap isu COVID-19 yang dilakukan pemerintah ke depannya.

Referensi

  1. Tentang Teori Sekuritisasi, baca Ole Wæver (1995), “Securitization and Desecuritization”, dalam Ronnie D. Lipschutz (ed.), On Security, Columbia University Press, halaman 46–86, serta Barry Buzan, Ole Wæver, dan Jaap de Wilde (1998), Security: A New Framework for Analysis, Lynne Rienner.
  2. Misalnya mantan Wapres dan Ketua PMI Jusuf Kalla, Ketua Lembaga Eijkman Prof. Amin Soebandrio, dan penelitian Harvard T.H. Chan School of Public Health. Lihat The Age dan Sydney Morning Herald (31 Januari 2020), “’That’s a problem’: Indonesia’s coronavirus vulnerability revealed”, diambil dari https://www.theage.com.au/world/asia/that-s-a-problem-indonesia-s-coronavirus-vulnerability-revealed-20200130-p53wc9.html; https://www.smh.com.au/world/asia/that-s-a-problem-indonesia-s-coronavirus-vulnerability-revealed-20200130-p53wc9.html; New York Times (11 Februari 2020), “Indonesia Has No Reported Coronavirus Cases. Is That the Whole Picture?”, diambil dari https://www.nytimes.com/2020/02/11/world/asia/coronavirus-indonesia-bali.html; Sydney Morning Herald (14 Februari 2020), “Why are there no cases of coronavirus in Indonesia?”, diambil dari https://www.smh.com.au/world/asia/why-are-there-are-no-cases-of-coronavirus-in-indonesia-20200213-p540o1.html
  3. Warta Ekonomi (27 Januari 2020), “Virus Corona Makin Ganas, Menkes Bilang: Enjoy Aja!”, diambil dari https://www.wartaekonomi.co.id/read268664/virus-corona-makin-ganas-menkes-bilang-enjoy-aja
  4. CNN Indonesia (7 Februari 2020), “Mahfud: RI Satu-satunya Negara Besar di Asia Tak Kena Corona”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200207194915-20-472750/mahfud-ri-satu-satunya-negara-besar-di-asia-tak-kena-corona
  5. Tentang penelitian Harvard T.H. Chan School of Public Health, baca Pablo M. De Salazar et al. (2020), “Using predicted imports of 2019-nCoV cases to determine locations that may not be identifying all imported cases”, medRxiv, diambil dari https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.02.04.20020495v1.full.pdf
  6. CNN Indonesia (11 Februari 2020), “Menkes Tantang Harvard Buktikan Virus Corona di Indonesia”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200211195637-20-473740/menkes-tantang-harvard-buktikan-virus-corona-di-indonesia
  7. Mahfud MD (@mohmahfudmd) (15 Februari 2020), “ALHAMDULILLAH’ 243 WNI yg pulang dr Wuhan dan diobservasi 14 hr di Natuna dinyatakan brsh dr Corona. Dlm kelakarnya, Menko Perekonomian Airlangga bilang “Krn perizinan di Indonesia ber-belit2 maka virus corona tak bs masuk. Tp omnibus law ttg perizinan lapangan kerja jalan trs”[emoji Rolling on the floor laughing]” [cuitan Twitter], diambil dari https://twitter.com/mohmahfudmd/status/1228545879885221890
  8. Republika (17 Februari 2020), “Kelakar Menhub: Kita Kebal Corona karena Doyan Nasi Kucing”, diambil dari https://republika.co.id/berita/q5ul4k409/kelakar-menhub-kita-kebal-corona-karena-doyan-nasi-kucing
  9. The Jakarta Post (25 Februari 2020), “‘It is not COVID-19’: Indonesian health official mixes up disease and virus”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/02/25/it-is-not-covid-19-health-official-mixes-up-disease-and-virus.html
  10. Tempo (27 Februari 2020), “Ma’ruf Amin: Indonesia Terhindar Corona, Berkah Ulama Baca Doa”, diambil dari https://nasional.tempo.co/read/1312782/maruf-amin-indonesia-terhindar-corona-berkah-ulama-baca-doa
  11. Tribunnews (29 Februari 2020), “Indonesia Bersih dari Virus Corona, Ali Ngabalin: Covid-19 Tidak Berkembang Kuat di Negara Tropis”, diambil dari https://www.tribunnews.com/nasional/2020/02/29/indonesia-bersih-dari-virus-corona-ali-ngabalin-covid-19-tidak-berkembang-kuat-di-negara-tropis
  12. Kabar Bisnis (7 Februari 2020), “Diminta beri diskon tiket pesawat, Garuda Indonesia masih menghitung”, diambil dari https://www.kabarbisnis.com/read/2897448/diminta-beri-diskon-tiket-pesawat-garuda-indonesia-masih-menghitung
  13. The Jakarta Post (13 Februari 2020), “Govt mulls incentives as tourism faces potential $2.8b loss from outbreak”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/02/13/govt-mulls-incentivesas-tourism-faces-potential-2-8b-loss-from-outbreak.html
  14. Widodo, Joko (@jokowi) (17 Februari 2020), “Saat daya saing pariwisata Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, wabah virus korona terjadi di Tiongkok. Salah satu yang sedang kita pertimbangkan untuk mengantisipasi dampak wabah ini ke pariwisata kita adalah pemberian insentif untuk wisatawan, termasuk travel bironya” [cuitan Twitter], diambil dari https://twitter.com/jokowi/status/1229357732630650881?lang=en
  15. Antara News (22 Februari 2020), “Indonesia to tap domestic market, investment to tackle COVID-19 impact”, diambil dari https://en.antaranews.com/news/141966/indonesia-to-tap-domestic-market-investment-to-tackle-covid-19-impact
  16. Tirto (21 Februari 2020), “Corona Mereda, Luhut Mau TKA Cina Segera Masuk Lagi ke Indonesia”, diambil dari https://tirto.id/corona-mereda-luhut-mau-tka-cina-segera-masuk-lagi-ke-indonesia-eAoR
  17. AIN Online (20 Februari 2020), “Indonesia Readies Airline Subsidies Amid Virus Outbreak”, diambil dari https://www.ainonline.com/aviation-news/air-transport/2020-02-20/indonesia-readies-airline-subsidies-amid-virus-outbreak
  18. Liputan6 (26 Februari 2020), “Pemerintah Kucurkan Rp 72 Miliar untuk Influencer Genjot Pariwisata Indonesia”, diambil dari https://www.liputan6.com/news/read/4187754/pemerintah-kucurkan-rp-72-miliar-untuk-influencer-genjot-pariwisata-indonesia
  19. CNN Indonesia (26 Februari 2020), “Jurus Jokowi Lawan Virus Corona dengan Diskon Tiket Pesawat”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200226091352-532-478192/jurus-jokowi-lawan-virus-corona-dengan-diskon-tiket-pesawat
  20. Reuters (25 Februari 2020), “Indonesia unveils nearly $750 mln stimulus package in response to virus outbreak”, diambil dari https://www.reuters.com/article/indonesia-economy/indonesia-unveils-nearly-750-mln-stimulus-package-in-response-to-virus-outbreak-idUSJ9N29001A
  21. Suara (1 Februari 2020), “5 Cara Indonesia Selamatkan Warganya dari Ancaman Virus Corona”, diambil dari https://www.suara.com/news/2020/02/01/163313/5-cara-indonesia-selamatkan-warganya-dari-ancaman-virus-corona
  22. Jawa Pos (28 Januari 2020), “Antisipasi Virus Korona, Istana: Pemerintah Siapkan 100 Rumah Sakit”, diambil dari https://www.jawapos.com/nasional/28/01/2020/antisipasi-virus-korona-istana-pemerintah-siapkan-100-rumah-sakit/
  23. Alinea (31 Januari 2020), “Indonesia akan hentikan sementara impor dari China”, diambil dari https://www.alinea.id/bisnis/indonesia-akan-hentikan-sementara-impor-dari-china-b1ZGH9riX
  24. Tribunnews (1 Februari 2020), “250 WNI dari Wuhan Bakal Diisolasi Sementara di Natuna, Panglima TNI Sampaikan Alasan dan Fasilitas”, diambil dari https://www.tribunnews.com/nasional/2020/02/01/250-wni-dari-wuhan-bakal-diisolasi-sementara-di-natuna-panglima-tni-sampaikan-alasan-dan-fasilitas
  25. Tempo (2 Februari 2020), “Cegah Virus Corona, Pemerintah Tutup Akses dari dan Menuju Cina”, diambil dari https://bisnis.tempo.co/read/1302616/cegah-virus-corona-pemerintah-tutup-akses-dari-dan-menuju-cina
  26. Jakarta Globe (10 Februari 2020), “Indonesia Raises Travel Alert for Singapore After City-State Declares Orange Alert for Coronavirus Outbreak”, diambil dari https://jakartaglobe.id/news/indonesia-raises-travel-alert-for-singapore-after-citystate-declares-orange-alert-for-coronavirus-outbreak
  27. Antara News (6 Februari 2020), “Menkumham teken Permen soal penghentian bebas visa WNA China”, diambil dari https://www.antaranews.com/berita/1281453/menkumham-teken-permen-soal-penghentian-bebas-visa-wna-china
  28. The Jakarta Post (8 Februari 2020), “Indonesia to halt migrant worker placement in mainland China amid virus outbreak”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/02/07/indonesia-to-halt-migrant-worker-placement-in-mainland-china-amid-virus-outbreak.html
  29. The Age dan Sydney Morning Herald (31 Januari 2020), “’That’s a problem’: Indonesia’s coronavirus vulnerability revealed”, diambil dari https://www.theage.com.au/world/asia/that-s-a-problem-indonesia-s-coronavirus-vulnerability-revealed-20200130-p53wc9.html; https://www.smh.com.au/world/asia/that-s-a-problem-indonesia-s-coronavirus-vulnerability-revealed-20200130-p53wc9.html
  30. Sydney Morning Herald (14 Februari 2020), “Why are there no cases of coronavirus in Indonesia?”, diambil dari https://www.smh.com.au/world/asia/why-are-there-are-no-cases-of-coronavirus-in-indonesia-20200213-p540o1.html
  31. Sydney Morning Herald (17 Februari 2020), “Indonesian minister blames ‘budget efficiency’ for low coronavirus test rate”, diambil dari https://www.smh.com.au/world/asia/indonesian-minister-blames-budget-efficiency-for-low-coronavirus-test-rate-20200217-p541ma.html
  32. Liputan 6 (21 Maret 2020), “Update Corona 21 Maret: Meninggal 38, Kasus Positif 450 Orang, Sembuh 20”, diambil dari https://www.liputan6.com/health/read/4207952/update-corona-21-maret-meninggal-38-kasus-positif-450-orang-sembuh-20
  33. The Jakarta Post (28 Februari 2020), “Jakarta’s island starts housing evacuees from World Dream cruise ship”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/02/28/jakartas-island-starts-housing-evacuees-from-world-dream-cruise-ship.html; The Jakarta Post (2 Maret 2020), “’Diamond Princess’ evacuees to start separate quarantine on Sebaru island”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/02/diamond-princess-evacuees-to-start-separate-quarantine-on-sebaru-island.html
  34. CNN Indonesia (2 Maret 2020), “Cegah Corona, RI Larang WNI Kunjungi 12 Kota di Italia”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200302105254-106-479642/cegah-corona-ri-larang-wni-kunjungi-12-kota-di-italia
  35. CNN Indonesia (3 Maret 2020), “Jokowi Sulap Bangunan di Pulau Galang Batam Jadi RS Corona”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200303162804-20-480150/jokowi-sulap-bangunan-di-pulau-galang-batam-jadi-rs-corona
  36. Tribunnews (3 Maret 2020), “Kemenkes Sarankan Kemlu Tandai 5 Negara Ini dan untuk Sementara Tidak Dikunjungi WNI”, diambil dari https://www.tribunnews.com/nasional/2020/03/02/kemenkes-sarankan-kemlu-tandai-5-negara-ini-dan-untuk-sementara-tidak-dikunjungi-wni
  37. Detik (4 Maret 2020), “4 Negara Alami Peningkatan Kasus Corona, Kemlu Pantau Kondisi WNI”, diambil dari https://news.detik.com/berita/d-4924325/4-negara-alami-peningkatan-kasus-corona-kemlu-pantau-kondisi-wni
  38. Katadata (5 Maret 2020), “Cegah Corona, Kemenlu Larang Pendatang dari Iran, Italia, dan Korsel”, diambil dari https://katadata.co.id/berita/2020/03/05/cegah-corona-kemenlu-larang-pendatang-dari-iran-italia-dan-korsel
  39. Liputan 6 (7 Maret 2020), “Istana Keluarkan 5 Protokol Utama Penanganan Virus Corona”, diambil dari https://www.liputan6.com/news/read/4196473/istana-keluarkan-5-protokol-utama-penanganan-virus-corona
  40. RRI (7 Maret 2020), “TNI AU Siapkan KIMO Untuk Menghadapi Covid-19”, diambil dari http://rri.co.id/bandung/post/berita/797523/warta_bandung_raya/tni_au_siapkan_kimo_untuk_menghadapi_covid19.html
  41. Kompas (11 Maret 2020), “34 Kasus Positif, 1 Meninggal, Ini Daftar 132 RS Rujukan Virus Corona Indonesia”, diambil dari https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/11/184000865/34-kasus-positif-1-meninggal-ini-daftar-132-rs-rujukan-virus-corona
  42. The Jakarta Post (14 Maret 2020), “Indonesia scrambles to contain coronavirus as most hospitals not ready”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/13/indonesia-scrambles-to-contain-coronavirus-as-most-hospitals-not-ready.html
  43. Liputan 6 (13 Maret 2020), “WHO Surati Jokowi, Minta RI Umumkan Darurat Nasional Virus Corona COVID-19”, diambil dari https://www.liputan6.com/global/read/4201537/who-surati-jokowi-minta-ri-umumkan-darurat-nasional-virus-corona-covid-19
  44. Republika (10 Maret 2020), “Pemerintah Datangkan 10 Ribu Kit Uji Spesimen Corona”, diambil dari https://republika.co.id/berita/q6z2pq328/pemerintah-datangkan-10-ribu-emkitem-uji-spesimen-corona
  45. Kompas (13 Maret 2020), “Jokowi Bentuk Tim Reaksi Cepat Corona, Dipimpin Kepala BNPB”, diambil dari https://nasional.kompas.com/read/2020/03/13/16372791/jokowi-bentuk-tim-reaksi-cepat-corona-dipimpin-kepala-bnpb
  46. Tirto (13 Maret 2020), “Alasan Jokowi Rahasiakan Daerah Penularan COVID-19 di Indonesia”, diambil dari https://tirto.id/alasan-jokowi-rahasiakan-daerah-penularan-covid-19-di-indonesia-eEN5
  47. Kumparan (13 Maret 2020), “Peta Persebaran Virus Corona di DKI Jakarta”, diambil dari https://kumparan.com/kumparannews/anies-ungkap-sebaran-kasus-corona-cilandak-hingga-kebayoran-1t1Be2oVNGD
  48. Kompas (13 Maret 2020), “Ganjar: 46 Pasien dalam Pengawasan Corona di Jateng, 37 Negatif, 2 Positif”, diambil darihttps://regional.kompas.com/read/2020/03/13/18401621/ganjar-46-pasien-dalam-pengawasan-corona-di-jateng-37-negatif-2-positif
  49. Coconuts Jakarta (13 Maret 2020), “COVID-19 outbreak in Indonesia expected to peak during Ramadan fasting month: State Intelligence Agency”, diambil darihttps://coconuts.co/jakarta/news/covid-19-outbreak-in-indonesia-expected-to-peak-during-ramadan-fasting-month-state-intelligence-agency/
  50. Tribunnews (14 Maret 2020), “Jubir Penanganan Corona: Mulai Senin, Pemerintah Putuskan UNAIR dan Eijkman Jadi Lokasi Tes COVID-19”, diambil dari https://palu.tribunnews.com/2020/03/14/jubir-penanganan-corona-mulai-senin-pemerintah-putuskan-unair-dan-eijkman-jadi-lokasi-tes-covid-19
  51. The Jakarta Post (14 Maret 2020), “BREAKING: Indonesian transportation minister tests positive for COVID-19”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/14/breaking-indonesian-transportation-minister-tests-positive-for-covid-19.html
  52. Jakarta Globe (15 Maret 2020), “Indonesia’s Covid-19 Cases Riseto117as Cabinet Members Take Testfor Coronavirus”, diambil darihttps://jakartaglobe.id/news/indonesias-covid19-cases-rise-to-117-as-cabinet-members-take-test-for-coronavirus
  53. CNN Indonesia (14 Maret 2020), “Pemerintah Akui Petugas Medis Meninggal Terinfeksi Corona”, diambil darihttps://www.cnnindonesia.com/nasional/20200314170015-20-483436/pemerintah-akui-petugas-medis-meninggal-terinfeksi-corona
  54. Merdeka (14 Maret 2020), “Jogja Masuk Daftar Sebaran Corona, Ini Daftar Lengkap Daerah Lainnya”, diambil dari https://www.merdeka.com/jateng/jogja-masuk-daftar-sebaran-corona-ini-daftar-lengkap-daerah-lainnya.html
  55. CNBC Indonesia (15 Maret 2020), “Pak Jokowi, Rasio Kematian Covid-19 RI Terburuk Keempat Dunia”, diambil dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20200315173250-4-144998/pak-jokowi-rasio-kematian-covid-19-ri-terburuk-keempat-dunia
  56. Kompas (15 Maret 2020), “Ini Arahan Lengkap Jokowi Demi Mencegah Meluasnya Corona di Indonesia”, diambil dari https://nasional.kompas.com/read/2020/03/15/15432101/ini-arahan-lengkap-jokowi-demi-mencegah-meluasnya-corona-di-indonesia
  57. IDN Times (15 Maret 2020), “Tidak Lakukan Lockdown, Ini Cara Jokowi Antisipasi Penyebaran COVID-19”, diambil dari https://www.idntimes.com/news/indonesia/fitang-adhitia/tidak-lakukan-lockdown-ini-cara-jokowi-antisipasi-penyebaran-covid
  58. Tempo (16 Maret 2020), “Terawan Disebut Sempat Tolak Alat Uji Corona dari Singapura”, diambil dari https://nasional.tempo.co/read/1320034/terawan-disebut-sempat-tolak-alat-uji-corona-dari-singapura/full&view=ok
  59. Liputan 6 (16 Maret 2020), “Jokowi Beri Oleh-Oleh Jamu untuk 3 Pasien Sembuh dari Covid-19”, diambil dar ihttps://www.liputan6.com/news/read/4203422/jokowi-beri-oleh-oleh-jamu-untuk-3-pasien-sembuh-dari-covid-19
  60. Kompas (16 Maret 2020), “Pemerintah: Tidak Semua Pasien Positif Covid-19 Diisolasi di Rumah Sakit”, diambil dari https://nasional.kompas.com/read/2020/03/16/18204961/pemerintah-tidak-semua-pasien-positif-covid-19-diisolasi-di-rumah-sakit
  61. Tirto (17 Maret 2020), “Update Corona Indonesia: Daftar Laboratorium Pemeriksaan COVID-19”, diambil dari https://tirto.id/update-corona-indonesia-daftar-laboratorium-pemeriksaan-covid-19-eFGw
  62. Tempo (17 Maret 2020), “BNPB Perpanjang Masa Darurat Corona Sampai 29 Mei 2020”, diambil dari https://nasional.tempo.co/read/1320535/bnpb-perpanjang-masa-darurat-corona-sampai-29-mei-2020/full&view=ok
  63. CNN Indonesia (17 Maret 2020), “Pemerintah Sebut Jumlah Pasien Corona Bakal Melonjak Drastis”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200317190100-20-484309/pemerintah-sebut-jumlah-pasien-corona-bakal-melonjak-drastis
  64. Reuters (17 Maret 2020), “Indonesia warns of escalating coronavirus cases, adds restrictions on foreign travellers”, diambil dari https://www.reuters.com/article/health-coronavirus-indonesia-travel-int/indonesia-warns-of-escalating-coronavirus-cases-adds-restrictions-on-foreign-travellers-idUSKBN2141FL
  65. Kompas (18 Maret 2020), “Pemerintah Akui Ada Rumah Sakit yang Menolak Rawat Pasien Covid-19”, diambil dari https://nasional.kompas.com/read/2020/03/18/09112241/pemerintah-akui-ada-rumah-sakit-yang-menolak-rawat-pasien-covid-19?page=all
  66. The Jakarta Post (17 Maret 2020), “Terawan must go, civil groups say, demanding crisis-sensitive health minister”, diambil dari https://www.thejakartapost.com/news/2020/03/17/terawan-must-go-civil-groups-say-demanding-crisis-sensitive-health-minister.html
  67. Asia Times (20 Maret 2020), “Why Indonesia has world’s highest Covid-19 death rate”, diambil dari https://asiatimes.com/2020/03/why-indonesia-has-worlds-highest-covid-19-death-rate
  68. Liputan 6 (18 Maret 2020), “Wisma Atlet Kemayoran Bakal Tampung Pasien Corona”, diambil dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/4205269/wisma-atlet-kemayoran-bakal-tampung-pasien-corona
  69. Liputan 6 (18 Maret 2020), “Pantau Perkembangan Virus Corona di Indonesia, Pemerintah Luncurkan Situs Covid19.go.id”, diambil dari https://www.liputan6.com/news/read/4205106/pantau-perkembangan-virus-corona-di-indonesia-pemerintah-luncurkan-situs-covid19goid
  70. Republika (18 Maret 2020), “Faskes Milik Polri Hingga BUMN Jadi Rujukan Covid-19”, diambil dari https://republika.co.id/berita/q7dm85370/faskes-milik-polri-hingga-bumn-jadi-rujukan-covid19
  71. Kompas (18 Maret 2020), “BUMN Pesan Alat Tes Corona dari China yang Bisa Deteksi dalam 15 Menit”, diambil dari https://money.kompas.com/read/2020/03/18/135729026/bumn-pesan-alat-tes-corona-dari-china-yang-bisa-deteksi-dalam-15-menit?page=all
  72. Asia Times (20 Maret 2020), “Why Indonesia has world’s highest Covid-19 death rate”, diambil darihttps://asiatimes.com/2020/03/why-indonesia-has-worlds-highest-covid-19-death-rate
  73. Reuters (18 Maret 2020), “Thousands of Muslim pilgrims ignore virus risk to gather in Indonesia”, diambil dari https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-indonesia-event/thousands-of-muslim-pilgrims-brave-coronavirus-to-gather-in-indonesia-idUSKBN2151RI
  74. CNN Indonesia (19 Maret 2020), “Update Corona 19 Maret: 309 Kasus, 25 Meninggal, 15 Sembuh”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200319150112-20-484999/update-corona-19-maret-309-kasus-25-meninggal-15-sembuh
  75. CNN Indonesia (19 Maret 2020), “Jokowi Perintahkan ‘Rapid Test’ Corona Secara Lebih Luas”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200319103556-20-484825/jokowi-perintahkan-rapid-test-corona-secara-lebih-luas
  76. Okezone (19 Maret 2020), “Prabowo Minta Pesawat TNI Jemput Alat Kesehatan Cegah Covid-19 di Shanghai”, diambil dari https://nasional.okezone.com/read/2020/03/19/337/2186099/prabowo-minta-pesawat-tni-jemput-alat-kesehatan-cegah-covid-19-di-shanghai
  77. Kumparan (19 Maret 2020), “Ikuti Arahan Sri Mulyani, BPJS Kesehatan Siap Tanggung Pasien Corona”, diambil dari https://kumparan.com/kumparanbisnis/ikuti-arahan-sri-mulyani-bpjs-kesehatan-siap-tanggung-pasien-corona-1t3RbRP9dLi
  78. IDN Times (20 Maret 2020), “Indonesia Punya Tingkat Kematian Tertinggi di Dunia Akibat COVID-19!”, diambil dari https://www.idntimes.com/news/indonesia/aldzah-fatimah-aditya/indonesia-punya-tingkat-kematian-tertinggi-di-dunia-akibat-covid
  79. NN Indonesia (20 Maret 2020), “Jokowi Klaim Hari Ini Sudah Ada Rapid Test di Jakarta Selatan”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200320152456-20-485381/jokowi-klaim-hari-ini-sudah-ada-rapid-test-di-jakarta-selatan
  80. Kompas (20 Maret 2020), “Serba-serbi Avigan dan Klorokuin, Obat Covid-19 yang Didatangkan Pemerintah”, diambil dari https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/20/164044123/serba-serbi-avigan-dan-klorokuin-obat-covid-19-yang-didatangkan-pemerintah?page=all
  81. CNN Indonesia (20 Maret 2020), “Putra, Sespri dan Sopir Tjahjo Kumolo Positif Corona”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200320190542-20-485464/putra-sespri-dan-sopir-tjahjo-kumolo-positif-corona
  82. CNN Indonesia (20 Maret 2020), “Curhat Perawat Soal Minimnya APD: Satu Masker Satu Shift”, diambil dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200320145057-255-485355/curhat-perawat-soal-minimnya-apd-satu-masker-satu-shift
Tangguh Chairil