Covid-19 dan Pemerintahan yang Lambat

Jakarta – Pada 8 April 2020, pengajar Hubungan Internasional Binus University, Dinna Prapto Raharja, Ph.D., menulis di kronologi.id mengenai problem kelambatan pemerintah merespon pandemi Covid-19 melalui contoh kasus di Ekuador.

Kota Guayaquil di Ekuador memiliki fenomena baru. Penduduk di sana yang awalnya secara diam-diam meletakkan jenazah-jenazah di trotoar jalan di malam hari sekarang tidak lagi sungkan-sungkan meletakkan di jalan raya agar dapat diambil oleh instansi pemerintah yang berwenang.

Situasi ini terjadi karena sistem dan fasilitas kesehatan Kota GYD sudah menutup pintu untuk menerima pasien sehingga semua yang meninggal, tidak hanya karena Covid-19, tetapi juga penyakit lain, kesulitan akses penguburan. Banyak orang yang meninggal ketika mereka sedang menuju atau sedang antre mendapat giliran di rumah sakit.

Kota Guayaquil menjadi pusat atau episentrum wabah pandemi Covid-19 karena kawasan ini adalah kota yang paling padat, paling sibuk, dan menjadi pintu lalu lintas orang-orang yang pergi dan datang dari luar negeri. Karena itu, tidak mengherankan apabila jumlah penduduk yang terpapar oleh Covid-19 juga paling besar.

Pelajaran Kasus yang terjadi di Guayaquil tersebut semoga tidak terjadi di Indonesia, namun kita harus tetap waspada. Bagaimana caranya? Baca selengkapnya di sini.