[YOUTUBE] Tradisi Pemikiran dalam HI

Resensi Video

Dalam perspektif Realisme, aktor utamanya adalah negara, sedangkan dalam Liberalisme, aktor utamanya adalah non-negara atau individu. Dalam realisme negara dianggap sebagai satu unit yang tunggal, yaitu tidak ada lainnya lagi, biasanya ada kepala negara atau kepala pemerintahan. Fokus konteks realisme adalah anarki, yakni suatu kondisi di mana tidak ada kekuatan tertinggi yang bisa mengatur suatu negara. Sedangkan dalam liberalisme, fokus utamanya adalah institusi. Dengan demikian hubungan internasional dikaitkan dengan institusi-institusi atau lembaga-lembaga/organisasi-organisasi internasional.

Dari segi fundamental value, realisme percaya bahwa keamanan adalah isu terpenting dalam hubungan internasional; apapun yang dilakukan hubungan internasional adalah untuk keamanan dan kekuatan. Berbeda dengan liberalisme yang percaya bahwa kebebasan dan perdamaian adalah isu utama dan terpenting dalam hubungan internasional. Bagi realisme, untuk mencapai keamanan hanya dapat dilakukan lewat konflik, sedangkan bagi liberalis, liberty, freedom dan institusi menjadi fundamental value, sehingga yang paling penting adalah bagaimana menciptakan kerjasama.

Realisme melihat hubungan internasional secara pesimis, sebagai suatu ranah anarki yang berisi masalah memperoleh dan mempertahankan security, konflik, perang, serta struggle of power, di mana self-help merupakan penolong utama sebuah negara. Sebaliknya, kalangan liberal memandang hubungan internasional secara optimis, dengan asumsi semua hal dapat dilakukan melalui kerjasama, bisa didiskusikan, dan bisa dikompromikan karena kerjasama adalah suatu yang positif. Yang terakhir dari segi bagaimana pandangan ini melihat sejarah, realisme melihat sejarah sebagai sesuatu yang terus berulang/siklus, apa yang terjadi pada masa lalu mungkin terjadi di masa kini bahkan terjadi di masa mendatang. Di sisi lain, liberal memandang bahwa sejarah merupakan suatu perjalanan yang terus berubah menuju kemajuan, karena liberal melihat kerjasama, optimis, dan melihat sesuatu yang progresif.

Simak paparan lengkap Prof. Tirta di sini.

Brygitta Glory