[ASEAN INSIGHTS] The Future of Nuclear Security: Engaging North Korea via the ARF

 By Mutti Anggitta

Mutti Anggitta (dok. pribadi)

Dalam asean insights newsletter volume 3 no. 2 September 2020, Mutti Anggitta, pengajar Streaming Security Studies yang tengah menempuh studinya di Amerika, menulis mengenai pentingnya komunitas internasional melibatkan Korea Utara untuk isu keamanan nuklir. Korea Utara secara de facto merupakan “negara nuklir”, yang telah memiliki pengembangan, sumber daya, dan keahlian dalam mengelola nuklir menjadi senjata. Untuk ini, Korea Utara perlu diakui sebagai negara berdaulat dan diperlakukan setara di dalam pergaulan internasional sehingga dapat menciptakan trust.

Di sisi lain, cara-cara koersif terhadap Korea Utara, baik melalui isolasi diplomatik, sanksi ekonomi, dan ancaman militer, dapat dianggap gagal karena terbukti selama tiga dekade belakangan negara ini tidak menunjukkan tanda-tanda surut dalam isu proliferasi senjata nuklir. Dalam kaitannya dengan keamanan kawasan ASEAN dan global, Anggitta berargumen bahwa ASEAN Regional Forum (ARF) dapat menjadi jembatan diplomatik dan komunikasi bagi Korea Utara dan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Semenanjung Korea, yakni terutama AS, China, Korea Selatan, dan Jepang, serta negara-negara lain di Pasifik.

ARF diproyeksikan mampu menjadi jembatan diplomatik mengingat karakteristiknya yang netral dan dipercaya oleh Korea Utara, terbukti dengan partisipasi negara ini sejak Juli 2000. Partisipasi ini  meningkat dengan disetujuinya ASEAN’s Treaty of Amity and Cooperation oleh Korea Utara, disusul dengan dikirimnya Menteri Luar Negeri Korea Utara ke dalam ARF Summits secara berkala dan kunjungan bilateral ke negara-negara anggota ASEAN sejak 2010.

Meski banyak pihak sering menuduh ARF sebagai forum yang terlalu bertele-tele dan lamban, namun dalam forum ini, negara-negara anggota dapat saling berkomunikasi dan berbagi best practice mengenai “design basis threat” untuk keamanan nuklir, serta mengundang departemen-departemen Korea Utara yang bekerja di badan pengawas nuklir, rumah sakit, bea cukai dan pengawasan perbatasan, dan kantor lain yang terkait dengan keamanan nuklir, untuk menghadiri berbagai pelatihan dan lokakarya guna meningkatkan pengetahuan mereka tentang ancaman keamanan nuklir terbaru dan bagaimana meningkatkan kemampuan Korea Utara untuk mempertahankan keamanan nuklirnya sendiri.

Selengkapnya dapat dibaca di asean insights newsletter volume 3 no. 2 September 2020,

_______________________________________________

*asean insights is a monthly newsletter which aims to provide important insights on ASEAN issues. The newsletter is published by ASEAN Study Center, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Indonesia, with the support from the Mission of the Republic of Korea to ASEAN. The content of asean insights does not reflect the official opinion of the Mission of the Republic of Korea to ASEAN.