Dosen HI Binus: Rencana Modernisasi Militer Pasca-MEF Butuh Dukungan Publik

Pada Senin, 13 September 2021, dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Bina Nusantara (BINUS), Dr. Curie Maharani Savitri, menjadi narasumber webinar bertajuk “Indonesia’s Post-MEF Modernisation Program: Counter Trade, Local Content, and Offsets Potentials” yang diadakan oleh PT Semar Sentinel Indonesia.

Webinar ini membahas program modernisasi militer Indonesia pascaprogram Minimum Essential Forces (MEF), serta potensi imbal dagang, kandungan lokal, dan ofset (IDKLO) dalam program modernisasi tersebut. MEF adalah nama program modernisasi militer Indonesia yang direncanakan pada 2010–2024. Sementara itu, IDKLO adalah salah satu persyaratan pengadaan alat peralatan pertahanan dan keamanan produk luar negeri yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.

Selain Dr. Curie, narasumber lain webinar ini antara lain Kolonel Tek Dedy Laksmono, Kasubdit IDKLO Kementerian Pertahanan (Kemhan); Alman Helvas Ali, ahli bidang pertahanan dan konsultan PT Semar Sentinel Indonesia; serta Novan Iman Santosa, editor The Jakarta Post dan salah satu pendiri Jakarta Defence Studies. Alumni HI BINUS, Anastasia Febiola S., menjadi salah satu moderator webinar, bersama M. Fauzan Malufti; keduanya adalah analis riset PT Semar Sentinel Indonesia.

Dalam diskusi ini, Dr. Curie membahas strategi ofset Indonesia pasca-MEF. Menurut Dr. Curie, masalah dalam industri pertahanan Indonesia termasuk senjata yang menua, peralatan yang terlalu beragam, kurangnya kemampuan C4ISR (command, control, communications, computers, intelligence, surveillance, and reconnaissance), serta tingkat kesiapan yang rendah. Dengan diversifikasi senjata yang berkelanjutan, masalah interoperabilitas dan kesiapan akan sulit diselesaikan.

Dr. Curie mengatakan bahwa Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) telah mengubah aturan untuk industri pertahanan, tetapi belum ada spesifikasi sektor mana yang terbuka untuk swasta atau untuk investasi asing. Potensi offset tergantung pada apakah Kementerian Pertahanan menerima dukungan publik untuk rencana modernisasi pasca-MEF.

Menurut Dr. Curie, potensi ofset tergantung pada apakah Kemhan mendapat dukungan publik untuk rencana modernisasi pasca-MEF. Untuk itu, rencana modernisasi senjata yang diusulkan Menteri Pertahanan, “Perisai Trisula Nusantara”, membutuhkan narasi strategis dan teknokratis untuk mendapatkan dukungan publik.

Diskusi dilaksanakan melalui layanan Zoom dengan peserta 50 orang. Penyelenggara diskusi ini, PT Semar Sentinel Indonesia, adalah perusahaan consulting bisnis keamanan dan dirgantara. Diskusi ini disiarkan secara langsung di kanal YouTube Semar Sentinel: https://www.youtube.com/channel/UC-tPi-MiwVtPzn4-kIVDIOg/featured.